PTPN III Bangun Unit Pengolahan Kelapa Sawit Mini

Pabrik dibangun untuk mengolah TBS jadi CPO dengan kapasitas dua ton TBS per jam

ANTARA/RAHMAD
Ilustrasi kelapa sawit. Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), bersama dengan anak usaha PTPN IV, PTPN V dan PTPN VI dan PTPN X, menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) membangun pilot project Pengolahan Kelapa Sawit Mini (PKS Mini).
Rep: Novita Intan Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), bersama dengan anak usaha PTPN IV, PTPN V dan PTPN VI dan PTPN X, menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) membangun pilot project Pengolahan Kelapa Sawit Mini (PKS Mini). Pabrik percontohan berskala kecil tersebut, dibangun untuk mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO), dengan kapasitas dua ton TBS per jam.

Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mahmudi menyambut baik inisiatif IPB untuk mengembangkan Pabrik Kelapa Sawit Mini itu. Pengembangan PKS Mini, kata Mahmudi, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, yakni mengembangkan pabrik pengolahan minyak sawit merah skala kecil untuk menyelesaikan masalah di perkebunan kelapa sawit rakyat dan solusi ketersediaan minyak goreng.

Mahmudi menilai, IPB mempunyai kepakaran industri sawit, mulai dari hulu hingga hilir serta digitalisasi atau komputerisasi. "Dengan demikian, PTPN III akan melakukan riset bersama dengan IPB. Pada saat ini telah diseleksi proposal riset untuk mendukung bisnis PTPN III dan telah dialokasikan dana riset untuk jangka panjang," ujarnya dalam keterangan tulis, beberapa waktu lalu.

Adapun kerja sama tersebut dimulai dengan dilakukan acara Peletakan Batu Pertama pembangunan PKS Mini oleh Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mahmudi dan Rektor IPB Arif Satria, di Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit (KPPS) IPB, di Jonggol, Kabupaten Bogor.

Sementara itu Rektor IPB Arif Satria memberikan apresiasi kepada PTPN Group yang telah mendukung pembangunan unit PKS Mini di IPB, guna menunjang kegiatan pendidikan dan penelitian mahasiswa dan dosen IPB serta pihak terkait lainnya.

"Setelah unit PKS Mini berjalan, IPB berencana untuk mengembangkan dan memproduksi minyak sawit merah (Red Palm Oil)," ucapnya.

Menurutnya IPB telah membuat masterplan dengan menjadikan areal lahan IPB di Jonggol menjadi Kawasan IPB-West Java Innovation Valley. Di Kawasan ini, kata dia, akan dibangun klaster sawit, klaster cassava, klaster peternakan, dan klaster perikanan darat, dengan memanfaatkan embung yang ada di areal peternakan.

"IPB-West Java Innovation Valley berkonsep zero waste dan hemat energi ini ini juga akan dijadikan sebagai wahana Eco-Edu-Tourism, karena sekitar lahan IPB telah tumbuh dan berkembang permukiman," ucapnya.

Kepala Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit Jonggol, Sudradjat, menambahkan, kebun sawit Jonggol dibangun pada akhir 2012 dan telah panen perdana pada 2015, dengan tingkat produktivitas yang bagus. Pada saat ini, kata dia, KPPS Jonggol tingkat produktivitasnya mencapai 22-24 ton TBS per tahun per hektare. "Diharapkan, produksi dapat diolah oleh PKS Mini yang sedang dibangun ini," ucapnya.

Selama ini, kata Sudrajat, produksi TBS, sejak mulai panen dikirim ke PKS Cikasungka milik PTPN VIII dan perusahaan swasta di Banten. Dengan beroperasinya PKS Mini yang tengah dibangun ini, akan menghemat biaya transportasi.

"Tetapi yang lebih penting dengan adanya unit PKS Mini ini, mahasiswa dapat belajar, dan melakukan penelitian dalam bidang pengolahan kelapa sawit," ujarnya.

Acara peletakan batu pertama tersebut, juga menandakan dimulainya pembangunan jalan area kebun dan peternakan yang didanai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler