Kapal Solar yang Ditangkap Bea Cukai Batam Rugikan Negara Rp 1,3 Miliar

Kapal solar tersebut menyelundupkan 629,3 kiloliter dari Malaysia ke Kepri.

Republika/Arif Satrio Nugroho
Penangkapan kapal solar ilegal (ilusrrasi).
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kapal MT Zakira yang ditangkap Bea Cukai Batam karena berusaha menyelundupkan solar HSD (High Speed Diesel) sebanyak 629,3 kiloliter dari Perairan Malaysia ke Perairan Kepulauan Riau, rugikan negara sebesar Rp1.362.121.000.

Baca Juga


"Dari hasil penyelidikan petugas, nilai keseluruhan solar tersebut ditaksir mencapai Rp7.362.810.000 dengan kerugian negara mencapai Rp1.362.121.000," ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani di Batam Kepulauan Riau, Rabu (5/10/2022).

Penindakan ini kata Askolani, berawal dari informasi yang diterima petugas Bea Cukai tentang adanya modus penyelundupan bahan bakar minyak dengan cara ship to ship (kapal ke kapal) sambil berjalan lambat atau berhenti mengapung di perairan Selat Singapura dan perairan Timur Johor, Malaysia pada tanggal 20 September 2022.

"Modus yang digunakan adalah dengan memuat bahan bakar minyak jenis solar secara ship-to-ship dari beberapa kapal di luar daerah pabean, kemudian masuk ke daerah pabean tanpa dilengkapi manifes," katanya.

Dari pemantauan radar kapal Bea Cukai, kapal MT Zakira berada di posisi sebelah timur Teluk Penawar perairan Malaysia dan tengah terpantau banyak kapal mendekat ke kapal MT Zakira. Diduga MT. Zakira melakukan ship-to-ship minyak solar HSD secara ilegal.

Lalu pada tanggal 25 September 2022, kapal MT Zakira telah bergerak dan aktif mengarah Haluan ke barat dari Pengerang dan masuk jalur perairan Malaysia dan Singapura. "Setelah memasuki perairan Indonesia, kapal tersebut diperiksa oleh Satgas Patroli Laut Jaring Sriwijaya di perairan Pulau Karimun Besar. Dari pemeriksaan tersebut kapal MT. Zakira kedapatan mengangkut 629,3 kiloliter solar HSD dan tidak dilengkapi dokumen kepabeanan," ungkap Askolani.

Selain itu, Bea Cukai juga melakukan pengamanan terhadap tersangka berinisial MI selaku nahkoda kapal dan AZ selaku anak buah kapal. Keduanya telah ditahan dan diperiksa di rumah tahanan Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Batam pada 27 September 2022.

Sembilan orang saksi lainnya juga telah diperiksa. Barang bukti berupa kapal tanker MT Zakira GT 539, 629,3 KL solar 48, dan dokumen-dokumen kapal telah diamankan di dermaga pangkalan Badan Keamanan Laut (Bakamla) Batam.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler