Sidebar

Peran Perempuan dalam Pendidikan di Dunia Islam

Wednesday, 05 Oct 2022 21:12 WIB
Ilustrasi Siswa Madrasah

IHRAM.CO.ID, Dalam sejarah Islam, perempuan yang berpendidikan merupakan prioritas utama. Sebab, kaum wanita dinilai dapat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan mengajarkannya kepada orang lain. Hal ini tergambar jelas pada istri Rasulullah SAW, yakni Aisyah RA. Setelah Rasulullah wafat, Aisyah dikenal sebagai salah satu ulama dan guru besar terkemuka. 

Baca Juga


Sejarah Islam kemudian juga menunjukkan besarnya pengaruh kaum perempuan. Di berbagai tempat, banyak wanita Muslim yang menghadiri kuliah di masjid, menuntu ilmu di madrasah, bahkan tak jarang menjadi gurunya.

Sebagai contoh, pada abad ke-12 cendekiawan Ibnu Asakir yang dikenal sebagai pengarang buku sejarah Damaskus, yakni Tarikh Dimasyq, bepergian ke banyak tempat untuk mencari ilmu pengetahuan. Dalam pengembaraan itu, ia sempat belajar pada 80 guru perempuan.

Perempuan juga memainkan peran utama sebagai pendukung pendidikan. Contohnya, salah satu pendidikan tinggi tertua di dunia Islam, yakni Universitas al Qarawiyyin di Fez, Maroko, didirikan pada 859 oleh saudagar perempuan kaya raya bernama Fatima al-Fihri.

Besarnya peran perempuan juga tergambar pada istri Khalifah Abbasiyah, Harun al-Rasyid, yakni Zubayda. Ia secara secara pribadi mendanai banyak proyek pembangunan masjid, jalan, dan sumur di Hijaz. Proyek-proyek tersebut sangat bermanfaat bagi para siswa yang melakukan perjalanan di daerah ini.

Sementara, istri Sultan Turki Utsmani, Suleyman, yakni Hurrem Sultan mengucurkan sumbangan bagi banyak madrasah. Ia juga mendirikan banyak bangunan yang sangat berguna bagi rakyat, seperti rumah sakit, pemandian umum, dan dapur umum.

Sumbangsih kaum perempuan juga tampak pada masa Dinasti Ayyubiyah di Damaskus (1174-1260). Pada masa itu, terdapat 26 bangunan keagamaan, seperti madrasah, masjid, dan monumen keagamaan yang dibangun atas prakarsa kaum perempuan. 

Berita terkait

Berita Lainnya