Umat Islam di Jerman Kini Bisa Kumandangkan Adzan dengan Pengeras Suara

Sosialisasi kumandang adzan dilakukan guna menghindari prasangka.

EPA
Masjid Raya Cologne
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, COLOGNE -- Umat Muslim di kota Cologne, Jerman, menyambut baik izin yang diberikan kepada mereka selama dua tahun untuk mengumandangkan adzan setiap hari Jumat melalui pengeras suara. Hak untuk mengumandangkan adzan diberikan kepada umat Islam sebagaimana konstitusi Jerman.


"Saya berharap kami akan mengadakan adzan pertama kami (melalui pengeras suara) di sini pada 14 Oktober, setelah kami berurusan dengan langkah-langkah dan masalah yang perlu diselesaikan oleh pemerintah kota," kata Penjabat presiden Persatuan Islam Turki untuk Urusan Agama (DITIB), Abdurrahman Atasoy, dilansir Anadolu Agency, Rabu (5/10).

Sebelum mengumandangkan adzan pertamanya, komunitas Muslim menyampaikan kepada penduduk sekitar tentang Islam dan prinsip-prinsipnya untuk menghilangkan prasangka apa pun. Dalam sosialisasi ini disampaikan bahwa kumandang adzan untuk memanggil umat Muslim agar datang ke masjid lima kali sehari untuk sholat wajib.

Sedangkan hari Jumat adalah hari paling suci dalam sepekan bagi umat Islam. Atasoy juga berterima kasih kepada Walikota Henriette Reker yang telah memberikan izin. Dia mengatakan, Muslim yang tinggal di Jerman secara turun-temurun adalah bagian alami dari masyarakat.

Direktur MoscheeForum, sebuah kelompok antaragama, Murat Sahinarslan, mengatakan mereka mengajukan permohonan untuk mengumandangkan adzan tahun lalu pada November kepada pemerintah kota. Setelah menerima umpan balik dari pemerintah kota mengenai laporan tersebut, akan ada beberapa penyesuaian kecil dalam beberapa hari mendatang.

"Praktik tersebut telah berlaku di Masjid Duren selama 35 tahun, Masjid Rendsburg di Jerman utara telah mengadakan adzan di luar ruangan selama bertahun-tahun, jadi kami bukan yang pertama. Masjid-masjid lain di Cologne belum mendaftar, kami sedang berkoordinasi dengan masjid-masjid yang berafiliasi dengan DITIB untuk masalah ini," tambahnya.

Adzan di luar ruangan melalui pengeras suara setiap hari Jumat akan dilaksanakan antara pukul 12 malam sampai jam 3 sore. Kumandang adzan ini tidak akan bertahan lebih dari lima menit dan tidak melebihi volume tertentu agar tidak mengganggu tetangga.

Markas besar organisasi non-pemerintah Turki seperti DITIB, Islam Toplumu MillI Gorus (IGMG), Asosiasi Kebudayaan Islam Turki (ATIB) berlokasi di Cologne, kota terbesar di negara bagian North Rhine-Westphalia (NRW). Ada lebih dari 900 masjid yang berafiliasi dengan DITIB saja di Jerman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler