Peran P20 Dalam Memperkuat Multilateralisme
The 8th G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) diadakan pada hari ini hingga Jumat (5-7/10/2022) di gedung DPR RI.
The 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) diadakan pada hari ini hingga Jumat (5-7/10/2022) di gedung DPR RI. Dalam parlemen forum P20 yang diadakan di hari Rabu (5/10) mengangkat tema mengenai peran parlemen P20 dalam memperkuat multilateralisme dan mitigasi perubahan iklim yang akan dibagi kedalam dua sesi. Pada sesi pertama, tema yang diangkat adalah peran parlemen P20 dalam memperkuat multilateralisme.
Pada diskusi sesi pertama ini akan dimoderatori oleh Philip J. Vermonte, dan beberapa pembicara diantaranya Sahiba Gafarova Speaker of The National Assembly (Azerbaijan), Anggota DPR Ri Irine Yusiana Roba Putri, staff ahli kemenlu Muhsin Syihab, dan Adhy Aman selaku Senior Programme Manager International IDEA.
Anggota DPR RI Irine Yusiana Roba Putri beranggapan bahwa multilateralisme merupakan bentuk kerangka kerjasama yang dilakukan antarnegara dalam mengatsai berbagai tantangan global yang ada.
“Kerja sama international dapat dikatakan sebagai kunci utama dalam mangatasi berbagai tantangan global saat ini.” Kata Irine dalam diskusi P20 (5/10/2022)
Ia juga menambahkan bahwa multilateralisme sangat berperan dalam mengatasi berbagai masalah di masa lalu. Sejarah mencatat bahwa sejak berakhirnya perang dunia ke dua multilateralisme telah berhasil menjadi kerangka kerja bersama bagi negara-negara di dunia untuk mencegah konflik semacam itu terjadi lagi.
“Dalam perkemabangannya multilateralisme berperan penting dalam menjaga perdamaian global, menciptakan keamanan serta memberikan dukungan bagi globalisasi dan distribusi bahan-bahan kebutuhan publik.” Lanjutnya.
Muhsin Syihab dalam keterangannya mengatakan bahwa kerajasama antar negara-negara G20 memeberikan solusi bagi setiap krisis global. Maka, G20 harus bisa bekerja sama dan bersinergi dalam mengatasi berbagai krisis global yang ada.
“G20 sifatnya harus mampu merespon setiap krisis. jika G20 tidak dapat merespon krisis yang berarti relevansinya, maka kontekstualitas G20 semakin menurun. dan kita disini baik parlemen maupun pemerintah harus bisa bersinergi untuk menunjukkan kepada dunia bahwa G20 relevan” Kata Muhsin Syihab
Speaker of The National Assembly (Azerbaijan) Sahiba Gafarova menjelaskan dalam upaya menerapkan multilateralisme, penguatan lembaga international dan menghapuskan standar ganda bagi negara-negara tertentu menjadi syarat bagi terbentuknya upaya kerjasama multilateralisme antarnegara.
“jika kita ingin mencapai hasil nyata dari upaya kolektif yang ditujukan untuk memecahkan masalah yang menjadi perhatian internasional. Maka kita harus memperkuat lembaga internasional menerapkan dokumen yang diadopsi dan mengabaikan standar ganda serta pendekatan yang selektif.” Ucap Sahiba.