Penumpukan Sampah di Kota Tasikmalaya Belum Sepenuhnya Teratasi
Sampah yang menumpuk karena adanya gangguan alat berat di TPA Ciangir
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Masalah penumpukam sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) Kota Tasikmalaya dalam sepekan terakhir belum sepenuhnya teratasi. Sampah di beberapa TPS masih terlihat menumpuk hingga Ahad (9/10/2022).
Berdasarkan pantauan Republika di TPS Pasar Pancasila, kondisi sampah di tempat itu masih terlihat menumpuk. Kendati demikian, sampah tak sampai berceceran ke jalan raya. "Masih belum normal pengangkutannya," kata salah petugas kebersihan di TPS itu, Aam Hamzah (42 tahun).
Menurut dia, biasanya sampah dari TPS Pasar Pancasila diangkut sebanyak tiga kali dalam sehari. Namun, sejak sepekan terakhir, pengangkutan sampah dari tempat itu hanya satu kali sehari. Alhasil, sampah di TPS itu menumpuk. "Katanya sih ada masalah di TPA (tempat pembuangan akhir) Ciangir," ujar dia.
Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, membenarkan perihal masalah sampah yang menumpuk di berbagai TPS. Menurut dia, itu dikarenakan adanya gangguan sejumlah alat berat di TPA Ciangir yang berlokasi di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.
"Itu ada yang mogok, jadi sampah belum bisa terangkut. Kami sudah minta Kadis (Lingkungan Hidup) bersihkan sampah di pasar-pasar. Kami juga akan perbaiki alat berat di Ciangir. Kalau sudah jalan, Insya Allah beres," ujar dia, Sabtu (8/10/2022).
Republika sempat memantau langsung kondisi di TPA yang memiliki luas lahan sekitar 11 hektare itu pada Ahad sore. Ketika itu, hanya terdapat dua alat berat yang beroperasi di tempat pembuangan sampah itu. Sementara alat berat lainnya tak lagi digunakan.
Kepala Bidang Pengolahan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, Feri Arif Maulana, mengatakan, terjadinya penumpukan sampah di sejumlah TPS itu dikarenakan alat berat di TPA Ciangir mengalami kerusakan. Alhasil, proses penurunan sampah dari kendaraan pengangkut menjadi terkendala, sehingga kendaraan pengangkut sampah tak bisa beroperasi mengangkut sampah dari TPS dengan normal.
Ia mengakui, mayoritas alat berat yang berada di TPA Ciangir memang harus diservis. Pasalnya, alat berat itu sudah mengalami kerusakan.
"Di sana itu sebenarnya ada lima unit alat berat, tapi tiga unit sudah rusak berat. Hanya dua yang masih bisa diservis, yaitu satu unit ekskavator dan satu unit loader," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Ahad.
Untuk mengatasi masalah itu, sementara ini dinasnya meminjam alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya. Dengan begitu, masalah penurunan sampah dari kendaraan pengangkut bisa sedikit teratasi.
"Sementara masih ada antrean, tapi tak separah kemarin. Kemarin waktu tak ada bantuan alat berat, antrean panjang. Jadi di titik tertentu menumpuk sampah," kata dia.
Feri menambahkan, pihaknya akan segera melakukan servis alat berat yang ada di TPA Ciangir. Rencananya, servis itu akan dilakukan pada Senin (10/10/2022). "Suku cadangnya sudah ada, tinggal dipasang. Insyaallah pekan depan bisa normal lagi," kata dia.
Ihwal ketersediaan lahan, Feri mengatakan, kondisi di TPA Ciangir masih relatif aman. Dari sekitar 11 hektare lahan yang tersedia di tempat itu, menurut dia, belum seluruhnya digunakan. Bahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya sedang dalam melakukan proses perluasan lahan sekitar 2 hektare.
"Jadi tak ada masalah lahan untuk Ciangir. Hanya alat saja yang harus dioptimalkan. Tahun depan juga akan direncanakan pengadaan alat berat agar lebih optimal," ujar dia.