Arab Saudi Jadi Destinasi Wisata Unggulan Kalahkan UEA
IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Arab Saudi menjadi destinasi wisata unggulan di antara negara-negara Arab lainnya. Dalam laporan terbaru Organisasi Pariwisata Dunia (WTO), ada lebih dari 18 juta pengunjung memasuki negara itu selama sembilan bulan pertama 2022.
Dalam beberapa tahun terakhir, kerajaan telah meningkatkan investasi di industri, dengan fokus pada olahraga, seperti balapan Formula 1 baru-baru ini di Riyadh dan Asian Games Musim Dingin 2029 di Neom, sebuah kota masa depan yang direncanakan dan telah menarik kritik dari kelompok lingkungan dan hak asasi manusia.
Dikutip dari Asia News, Ahad (9/10/2022), dalam laporan WTO itu, negara kedua yang paling banyak dikunjungi setelah Arab Saudi adalah Uni Emirat Arab (UEA) dengan 14,8 juta wisatawan, diikuti Maroko (11 juta), dan Suriah (8,5 juta). Bagi Suriah, pariwisata adalah kunci untuk memperbarui citra negara itu dan menghembuskan kehidupan baru ke dalam ekonominya, yang ditundukkan oleh perang dan pandemi Covid-19.
Urutan berikutnya di antara sepuluh besar adalah Tunisia (5,7 juta), Mesir (5,2 juta), Bahrain (4,3 juta), Yordania (3,5 juta), tuan rumah Piala Dunia 2022 Qatar (2,9 juta), Oman (2,3 juta). Di tingkat kedua, kami menemukan Aljazair (2 juta), Lebanon (1,6 juta), Irak (1,5 juta), Yaman (1 juta), Sudan (800.000), Palestina (400.000), dan di tempat terakhir, Kuwait (203.000).
Bagi Putra Mahkota Mohammed bin Salman, pariwisata adalah bagian utama dari Visi 2030 Arab Saudi yang ambisius, yang dirancang untuk mengurangi ketergantungan kerajaan pada minyak. Tujuannya adalah untuk mencapai 100 juta pengunjung pada tahun 2030 melalui investasi di industri rekreasi dan hiburan.
Reformasi baru-baru ini, terutama sejak 2019, juga mempengaruhi masyarakat Saudi, dengan hak-hak baru yang diberikan kepada perempuan, seperti hak untuk mengemudikan mobil dan menghadiri pertandingan di stadion dengan pembatasan. Demikian pula, upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan industri budaya dan mereformasi bidang keagamaan.
Pemerintah Saudi berupaya meningkatkan daya saing industri pariwisata negara itu. Dengan adanya undang-undang baru, bisnis akan mendapatkan izin dan dukungan khusus dari Kementerian Pariwisata Saudi, yang berencana merampingkan aturan perizinan dan mendirikan platform one-stop-shop untuk semua pemangku kepentingan pariwisata.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian negara, juga mengandalkan wisata religi ke Makkah dan Madinah, sehingga akan menghasilkan 10 persen dari PDB dan menciptakan hingga satu juta pekerjaan baru.
Sumber: