Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev Masuk DPO Ukraina
Medvedev dianggap berupaya merusak integritas teritorial Ukraina dan perbatasannya.
REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Dinas Keamanan Ukraina (SBU) telah mencantumkan mantan presiden Rusia yang kini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, dalam daftar pencarian orang (DPO). Medvedev dianggap berupaya merusak integritas teritorial Ukraina beserta perbatasannya.
"Dinas Keamanan Ukraina menegaskan bahwa Dmitry Medvedev, wakil kepala Dewan Keamanan Rusia dan mantan presiden negara agresor, dinyatakan sebagai buronan. Ini terjadi pada Maret 2022 di awal agresi skala penuh Rusia,” kata SBU dalam keterangannya yang dirilis Senin (10/10/2022).
SBU tak menjelaskan mengapa mereka baru mengumumkan hal tersebut dan tidak melakukannya pada Maret lalu. SBU hanya mengatakan bahwa apa yang dilakukan Medvedev dapat dijerat dengan kitab undang-undang hukum pidana negara tersebut.
Medvedev dipandang sebagai tokoh moderat ketika menjabat sebagai presiden Rusia pada 2008-2012. Saat Vladimir Putin naik ke tampuk kekuasaan, Medvedev ditunjuk menjadi perdana menteri. Dalam beberapa tahun terakhir, Medvedev telah menyuarakan beberapa pandangan garis keras Rusia tentang Ukraina.
Selain Medvedev, terdapat sejumlah pejabat tinggi Rusia lainnya yang telah masuk dalam daftar pencarian orang SBU. Mereka antara lain Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, Ketua Majelis Rendah Rusia Vyacheslav Volodin, Ketua Majelis Tinggi Rusia Valentina Matviyenko, dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev.