Masjid Godang Koto Nan Ompek, Arsitektur Klasik Khas Minangkabau
IHRAM.CO.ID,Lahan yang digunakan sebagai lokasi pembangunan masjid merupakan tanah wakaf dari empat kaum. Yaitu, kaum Datuak Rajo Mantiko Alam, Datuak Bangso Dirajo Nan Hitam, Datuak Paduko Majo Lelo, dan Datuak Sinaro Kayo. Sementara, proyek pendirian bangunan masjid tersebut dipimpin oleh tetua adat dari tiga suku yang berbeda. Yakni, Datuak Kuniang dari Suku Kampai, Datuak Pangkai Sinaro dari Suku Piliang, dan Datuak Siri Dirajo dari Suku Melayu.
Jika menengok bagian interior Masjid Godang Koto Nan Ompek, pengunjung akan menjumpai 48 tiang kayu yang berfungsi sebagai penyangga bangunan. Tiang utama yang berada tepat di tengah-tengah masjid—yang oleh penduduk setempat disebut 'tunggak tuo'—masih berdiri kokoh sampai hari ini, sejak dibangunnya masjid tersebut 183 tahun yang silam.
Semua kayu yang menjadi bahan dasar konstruksi masjid ini masih asli dan belum pernah diganti. Meskipun demikian, konstruksi bangunan masjid ini tahan gempa.
Salah seorang pengurus Masjid Godang Koto Nan Ompek, Amiruddin (57), menuturkan, bangunan ibadah yang memiliki luas 282 meter persegi tersebut sampai kini masih berfungsi dengan baik. Setiap Jumat tiba, masjid yang memiliki daya tampung hingga 400 orang itu selalu dipenuhi jamaah.
"Selain shalat, di sini kami juga mengadakan pengajian secara rutin setiap pekannya," katanya.
Amiruddin menambahkan, di usianya yang hampir menginjak dua abad, Masjid Godang Koto Nan Ompek tetap mempertahankan arsitekutr klasik khas Minangkabau. Oleh karena itu, bangunan ini layak menjadi kebanggaan masyarakat. Tidak hanya warga Payakumbuh, tetapi juga bagi masyarakat Minangkabau secara keseluruhan.
Masjid Godang Koto Nan Ompek berada di Kelurahan Balai Nan Duo, Kecamatan Payakumbuh Barat. Lokasinya berdekatan dengan Gedung Kerapatan Adat Nagari (KAN) Koto Nan Ompek. Bagi yang ingin berkunjung ke sana, masjid tua itu dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dari pusat kota. n