Banyak yang Menderita Gejala Covid-19, Ahli: Kemungkinan Besar Itu Pilek

Ada satu gejala dominan yang membedakan Covid-19 dengan pilek.

www.freepik.com
Pilek (ilustrasi). Orang-orang yang terkena pilek lebih mungkin mengalami gejala hidung beringus, sedangkan pada kasus Covid-19, gejala tersebut jarang ditemukan.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi pemantau gejala Covid-19, ZOE, menemukan adanya peningkatan jumlah pengguna yang mengeluhkan gejala Covid-19. Akan tetapi, peneliti menilai gejala-gejala tersebut kemungkinan disebabkan oleh pilek, bukan Covid-19.

"Pilek itu tiga hingga empat kali lebih banyak dibandingkan kasus Covid-19, jadi Anda lebih mungkin mengalami pilek dibandingkan Covid-19," ungkap Prof Tim Spector yang menggagas aplikasi tersebut, seperti dilansir Express, Rabu (12/10/2022).

Prof Spector juga mengungkapkan bahwa kasus pilek mengalami peningkatan yang cukup besar. Peningkatan seperti ini belum pernah terlihat sejak Oktober tahun lalu.

Akan tetapi, Prof Spector mengungkapkan bahwa mutasi virus membuat gejala Covid-19 menjadi semakin mirip dengan pilek. Hal ini membuat kedua penyakit tersebut menjadi sulit untuk dibedakan.

Terkait hal ini, Prof Spector memiliki sebuah tips untuk bisa membedakan gejala Covid-19 dan pilek. Prof Spector mengungkapkan bahwa orang-orang yang terkena pilek lebih mungkin mengalami gejala hidung beringus, sedangkan pada kasus Covid-19, gejala tersebut jarang ditemukan. Selain itu, gejala bersin juga lebih jarang terjadi pada Covid-19.

"Jadi bila Anda mengalami nyeri tenggorokan yang hebat dan Anda tidak mengalami bersin atau gejala lain, Anda kemungkinan besar tidak mengalami pilek," jelas Prof Spector.

Akan tetapi, tips ini hanya bisa memberikan perkiraan, bukan kepastian. Perlu dilakukan tes untuk memastikan apakah seseorang terkena Covid-19 atau tidak.

Menghadapi pilek dan Covid-19 di Musim Penghujan
Di musim penghujan, orang-orang tak hanya dihadapkan dengan risiko penularan Covid-19 tetapi juga penyakit musiman seperti pilek dan flu. Terlebih, kasus pilek dan flu cenderung mengalami peningkatan di rentang waktu tersebut.

Menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas bisa membantu menekan risiko penularan Covid-19, pilek, dan flu. Selain protokol kesehatan, penting juga untuk memperkuat daya tahan tubuh dengan cara menerapkan pola makan yang sehat.

Baca Juga


Hal yang tak kalah penting adalah mewaspadai gejala-gejala Covid-19. Beberapa dari gejala tersebut adalah demam tinggi, batuk berkepanjangan, perubahan pada indra penciuman atau pengecap, sesak napas, rasa lelah, badan pegal, sakit kepala, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat atau beringus, penurunan nafsu makan, diare, dan mual atau muntah.

Bila mengalami gejala-gejala tersebut, segera lakukan isolasi mandiri di rumah. Hindari melakukan kontak dengan orang lain selama masa pemulihan.

Gejala Covid-19 pada orang yang sudah divaksinasi. - (Republika)

Saat ini, kasus Covid-19 di Inggris kembali mengalami peningkatan yang signifikan. United Kingdom Health Security Agency (UKHSA) mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 meningkat sebesar 61 persen bila dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

"Data pekan ini menunjukkan kekhawatiran mengenai peningkatan kasus Covid-19 dan tingkat perawatan di rumah sakit, yang mana saat ini sedang berada pada tingkat tertinggi dalam beberapa bulan ke belakang," jelas chief medical advisor UKHSA, dr Susan Hopkins.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler