Kemenag Bukittinggi Sosialisasikan Gerakan Haji Muda
Program Haji Muda ini merupakan salah satu upaya mengurangi jamaah haji dengan risti.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi menggelar sosialisasi Gerakan Yoo Haji Muda dengan program "Kejar Ceriyamu". Hal ini dilakukan bersama dengan Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPS-Bipih).
Selain itu, Kemenag Bukittinggi juga meluncurkan digitalisasi dokumen jamaah haji dengan program DOA Praktis.
Menurut Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bukittinggi Tri Andriani Djusair, program manasik haji sepanjang tahun dengan menggandeng BPS Bipih tahap pertama sudah terlaksana dengan baik. Di tahun sebelumnya, kegiatan tersebut berjalan dengan program Bersahaja atau Bersahaja Masa Pandemi.
“Kini tahap kedua tahun 1444 H, kita kembangkan dengan mengagendakan sosialisasi Gerakan Yoo Haji Muda dengan program "Kejar Ceriyamu" dan digitalisasi dokumen jemaah haji dengan program DOA Praktis," ucap Tri dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (13/10/2022).
Kepala Kemenag Bukittinggi, Eri Iswandi, mengatakan Program Gebyar Yoo Haji Muda ini merupakan salah satu upaya mengurangi jamaah haji dengan risiko tinggi (risti), mengingat ibadah haji adalah ibadah fisik.
“Jika kita asumsikan usia generasi milenial mendaftar di usia 20 dengan perkiraan masa tunggu 23 tahun, yang bersangkutan akan berangkat haji pada usia 40 an," kata Eri.
Ia pun berharap, BPS BIPIH bisa ikut ambil bagian dalam mensukseskan program tersebut dengan seninya masing-masing, memberikan dukungan kepada generasi muda untuk menabung dari sekarang (tabungan haji).
Pihaknya lantas memberikan apresiasi kepada BPS BIPIH atas kerjasamanya dalam melayani jamaah haji. Ia berharap semoga ke depannya sinergi ini dapat ditingkatkan dalam melayani, membimbing dan melindungi para tamu-tamu Allah.
"Semoga kita para pegiat haji kota Bukittinggi juga segera di panggil Allah untuk menunaikan ibadah haji atau umrah," tuturnya.