Piala Dunia, Qatar Sediakan Area Sadar untuk Peminum Alkohol

Area sadar untuk menjamin mereka yang minum tidak membahayakan orang lain.

AP Photo/Darko Bandic
Branding Piala Dunia ditampilkan di dekat Pusat Pameran dan Konvensi Doha, di Doha, Qatar, 31 Maret 2022.
Rep: Rossi Handayani Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Piala Dunia sepak bola yang diadakan di Qatar akan memiliki area bagi para peminum alkohol agar tetap sadar. Hal ini disampaikan kepala eksekutif Qatar 2022, Nasser Al Khater dalam sebuah wawancara televisi.

"Saya tahu bahwa ada rencana bagi orang-orang untuk sadar jika, mereka minum berlebihan," kata Al Khater, dilansir dari laman Alaraby pada Sabtu (15/10/2022). Kesadaran akan memastikan mereka aman dan tidak berbahaya bagi orang lain atau diri mereka sendiri. Area penyadaran itu menurutnya ide yang bagus.

Baca Juga


Piala Dunia pada 20 November-18 Desember merupakan yang pertama diadakan di negara Muslim dengan kontrol ketat terhadap alkohol. Hal ini menghadirkan tantangan unik bagi penyelenggara acara yang disponsori oleh merek bir besar dan sering dikaitkan dengan penggemar peminum bir.

Adapun Qatar akan mengizinkan penggemar yang memilki tiket membeli bir beralkohol pada pertandingan yang dimulai tiga jam sebelum kick off, dan selama satu jam setelah peluit akhir. Akan tetapi, tidak selama pertandingan. Ini dilaporkan Reuters pada September, mengutip sumber yang mengetahui rencana turnamen tersebut.

Al Khater mengatakan, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Kamis (13/10/2022), bahwa siapa pun yang berlebihan akan dijaga. Di samping itu, Al Khater juga mengulangi jaminan bahwa penggemar LGBTQ+ disambut, dan akan merasa nyaman di Qatar, di mana homoseksualitas adalah ilegal.

"Semua orang diterima di sini dan semua orang akan merasa aman ketika mereka datang ke Qatar," katanya ketika ditanya pesannya kepada penggemar LGBTQ+.

Ketika ditanya apakah itu termasuk penggemar gay yang berpegangan tangan di depan umum, dia berkata: "Ya". Kemudian mengiyakan lagi ketika ditanya apakah itu pesan jaminan.

Penyelenggara turnamen sebelumnya telah menekankan bahwa setiap orang, terlepas dari orientasi atau latar belakang seksual mereka, diterima di Qatar. Sementara itu juga memperingatkan penggemar agar tidak menunjukkan kasih sayang di depan umum.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler