Donald Trump Sebut Kanye West Gila, Butuh Bantuan Profesional Medis

Buntut White Lives Matter, Kanye West disebut gila oleh Donald Trump.

EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Rapper Kanye West. Saat menghadiri Paris Fashion Week lalu, West mengenakan kaus bertuliskan White Lives Matter.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kaus bertuliskan "White Lives Matter" yang dikenakan Kanye West terus menuai kritik, salah satunya dari mantan presiden AS, Donald Trump. Meskipun keduanya dikenal berteman baik, kali ini Trump menilai Kanye telah bertindak gila dan berlebihan.

Sumber yang dekat dengan Trump mengatakan kepada Rolling Stone bahwa Trump berpikir bahwa rapper itu membutuhkan bantuan profesional medis. Trump juga dilaporkan mengomentari penampilan Kanye di acara Fox News primetime, di mana ia melakukan pembelaan terkait kaus kontroversialnya yang bertuliskan "White Lives Matter". 

Kanye juga membuat klaim aneh tentang Planned Parenthood dan fake children. Menurut sumber, Trump menganggap wawancara itu menarik. 

Namun, Trump tidak mengomentari penampilan terbaru Kanye di podcast "Drink Champs", dimana ia kembali membuat pernyataan kontroversial lainnya. Dalam kesempatan itu, Kanye mengoceh tentang pemblokiran akun pribadinya di Twitter dan Facebook, yang dia sebut sebagai media Yahudi. 

"Mereka memblokir saya. Media Yahudi memblokir saya. Ini omong kosong," kata Kanye.

Ocehan Kanye di podcast tersebut juga memicu kemarahan keluarga mendiang George Floyd. Kanye mengklaim, Floyd meninggal karena keracunan fentanyl, bukan karena ditindih oleh anggota polisi bernama Derek Chauvin. Klaim itu didapat setelah Kanye menonton film dokumenter karya Candace Owens, The Greatest Lie Ever Sold: George Floyd and the Rise of BLM.

"Mereka menyiksanya dengan fentanyl. Jika Anda lihat, lutut polisi yang menekuk Floyd bahkan tidak mengenai lehernya,” kata Kanye seperti dilansir Aceshowbiz, Selasa (18/10/2022).

Sebelumnya, West yang telah mengubah namanya menjadi Ye, menyerang rekan Sean "Diddy" Combs setelah Diddy mengirim pesan kepadanya berisikan permohonan agar berhenti mempromosikan kaus "White Lives Matter" yang ditampilkannya di acara YZY di Paris Fashion Week beberapa waktu lalu.

"Saya mencoba berbicara denganmu sebagai orang kulit hitam. Dan saya berbicara denganmu karena ini menyakiti orang-orang berkulit hitam. Berhentilah," kata Diddy dalam pesan singkatnya untuk Ye.

Baca Juga


Seruan Diddy itu tidak diterima dengan baik oleh Ye. Dia malah menjawab dan menyebut pesan apapun yang Diddy kirim kepadanya akan diunggah ke media sosialnya.
"Apa pun yang kamu kirim dalam SMS ini akan saya posting," kata Ye menjawab pesan itu sebelum mengunggah tangkapan layar percakapan mereka ke akun Instagram miliknya yang memiliki 18 juta pengikut.
Ye yang berusia 45 tahun itu menuduh Diddy dikendalikan oleh orang-orang Yahudi dengan menyebutkan permintaannya bukan permainan. "Saya menggunakan Anda sebagai contoh untuk menunjukkan kepada orang-orang Yahudi yang menyuruh Anda menelepon saya bahwa tidak ada yang bisa mengancam atau memengaruhi saya," kata Ye.
Unggahan tersebut kemudian dihapus oleh Meta, yang merupakan pengendali Facebook dan Instagram milik Mark Zuckerberg. Setelah melibatkan moderator firma, Ye menuliskan kecamannya di platform.
"Lihat ini, Mark. Bagaimana kamu menendangku dari Instagram. Dulu kamu adalah kawanku," kata Ye.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler