Blibli Umumkan Siap Melantai di Bursa 7 November Mendatang
Blibli siap himpun dana dari pasar modal Rp 8,17 triliun saat IPO
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan itu siap melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada 7 November mendatang.
Ditargetkan, dana yang dihimpun dari pasar modal senilai Rp 8,17 triliun. Rentang harga penawaran saham Blibli Rp 410 sampai Rp 460 setiap sahamnya.
Chief Financial Officer (CFO) Blibli Hendry menyebutkan, perseroan yang nantinya berkode saham BELI itu menawarkan sebanyak 17.771.205.900 saham. Lalu dana hasil IPO sebanyak Rp 5,5 triliun akan digunakan membayar utang kepada PT Bank Central Asia (BCA) Tbk dan PT Bank BTPN Tbk masing-masing Rp 2,75 triliun.
"Dana IPO ini sebesar Rp 5,5 triliun akan kami gunakan untuk melakukan pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan kami," ujarnya dalam konferensi pers di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (18/10). Berikutnya, sisa dana IPO Blibli akan dipakai sebagai modal kerja demi mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan yang tidak hanya terbatas pada kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional, dan penambahan fasilitas pendukung usaha.
Perlu diketahui PT Global Digital Niaga Tbk merupakan salah satu perusahaan di bawah naungan Grup Djarum. Komisaris Utama Blibli Martin Basuki Hartono menuturkan, dirinya masih ingat awal proyek Bibli dijalankan.
“Saya ingat dulu kita meeting di gudang bekas promosi gitu. Baru ada satu meja timnya,” ujar dia pada kesempatan serupa.
Maka, putra dari konglomerat Robert Budi Hartono itu pun mengaku sangat bangga dengan pencapaian Blibli saat ini. Dirinya bercerita, sejak Blibli berdiri 11 tahun lalu, dirinya memang sudah memiliki visi jika ingin menjalankan bisnis e-commerce tidak hanya sekadar e-commerce, tapi juga akan terintegrasi dengan offline atau omnichannel.
“Memang belum ada namanya omnichannel dulu, kita sadari dari pertama emang harus seperti ini jalannya. Kita merasa beruntung, dari berjalannya waktu kita bisa bertemu dengan Tiket.com belakangan ini dengan Ranch Market, terkahir bisa berkesempatan bikin offline Blibli store sendiri,” jelas Martin.
Saat ini, Blibli telah memiliki bisnis omnichannel dengan membentuk suatu ekosistem baru bersama Tiket.com dan Ranch Market. Sebelum IPO, Grup Djarum melalui PT Global Investama Andalan merupakan pemegang saham mayoritas Blibli sebesar 98,46 persen.