Arsenal Ditahan Southampton, Arteta: Kami Harus Lebih Berani dan Konsisten

Arsenal masih memimpin klasemen Liga Inggris dengan keunggulan dua poin dari City.

AP/Kin Cheung
Pelatih Arsenal Mikel Arteta.
Rep: Eko Supriyadi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mikel Arteta merasa Arsenal butuh lebih banyak keberanian dan konsistensi usai ditahan imbang 1-1 di markas Southampton pada Ahad (23/10/2022). Hasil imbang pertama di Liga Primer Inggris musim ini itu membuat the Gunners kehilangan peluang untuk meningkatkan jarak menjadi empat poin dari Manchester City di peringkat kedua.

Baca Juga


Arsenal memang memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi sembilan pertandingan di semua kompetisi dengan hasil imbang di St Mary's. Namun, pelatih Arsenal ini tidak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya ketika harus melihat timnya gagal meraih tiga poin dari Southampton setelah unggul sampai menit ke-85.

"Saya merasa kami kehilangan dua poin, terutama dengan cara kami memulai pertandingan dan peluang yang kami miliki. Ketika Anda melihat kembali peluang, kami seharusnya menang," jelas Arteta, dikutip dari Sky Sports, Senin (24/10/2022).

“Di Liga Primer, sayangnya, ketika Anda tidak memaksimalkan peluang ketika Anda berada di puncak permainan, Anda dapat membayar harganya."

Pelatih asal Spanyol itu mengaku hanya bisa menyalahkan timnya dari kegagalan mendapatkan tiga poin ini. Namun menilai cara bermain timnya pada babak pertama dan kedua sangat berbeda, khususnya dalam hal penguasaan bola.

"Kami harus lebih berani dan lebih konsisten dan lebih bisa diandalkan dalam penguasaan bola, dan mendominasi permainan dengan lebih baik ketika kami memiliki kendali penuh," ujar Arteta. 

Ia menilai pasukannya berhenti melakukan semua hal sederhana dengan benar. Jarak dalam penguasaan bola terkadang terlalu jauh. Arsena, kata dia, memberikan begitu banyak bola di area yang sangat berbahaya dan tanpa banyak tekanan. Itu tidak memungkinkan kami melanjutkan konsistensi mereka miliki pada babak pertama. .

“Dan kemudian Anda lebih lelah karena permainan menjadi lebih terbuka dan ada lebih banyak transisi dan Anda lebih lelah. "Kami mengakhiri pertandingan di atas mereka dan kami mencoba untuk mencetak gol kedua tetapi kami tidak menemukan cara untuk melakukannya,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler