Bono Merasa Bertanggung Jawab Atas 'Kegagalan' Album U2 di iTunes
Album Songs of Innocence milik U2 dirilis gratis di iTunes pada 2014.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Bono merasa dirinya bertanggung jawab atas "kegagalan" album U2 rilisan 2014, Songs of Innocence, di iTunes. Dalam kutipan di memoar terbarunya, vokalis grup musik U2 itu menyesal dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Memoar Bono yang berjudul Surrender: 40 Songs, One Story besutan penerbit Cornerstone akan tersedia untuk dibeli pada 1 November 2022. Dalam buku, Bono membahas kontroversi album Songs of Innocence yang diakui merupakan kesalahannya.
Kala itu, Bono bersikeras dengan ide membagikan musik gratis. Bono mengingat pertemuan pada 2014 dengan CEO Apple Tim Cook, manajer U2 Guy Oseary, juga eksekutif Apple Eddy Cue dan Phil Schiller di kantor pusat Apple di Cupertino, California, Amerika Serikat.
Bono punya ambisi menjangkau banyak pihak. Dia ingin memberikan album Songs of Innocence secara gratis untuk pengguna iTunes. Sementara, Cook ragu tentang ide Bono. Cook mengatakan Apple tidak memberikan musik secara gratis.
Dengan memberikan penawaran penjualan musik di iTunes, Cook mengatakan Apple memastikan musisi dibayar. Akan tetapi, Bono berpikir lain. Dia ingin Apple membayar U2 untuk album, kemudian Apple melalui iTunes memberikan album U2 secara gratis pada pengguna.
Hal itu dinilainya sebagai hadiah kepada orang-orang. Sang CEO masih skeptis mengenai gagasan Bono. Bagi Cook, ada sesuatu yang tidak benar dari metode memberikan karya seni secara gratis. Cook bertanya kepada Bono mengenai sasaran album.
Rupanya, Bono tidak ingin album hanya dibagikan penikmat musik U2. Bono ingin memberikannya kepada semua orang, baik penggemar U2 atau bukan. Soal lagu-lagu U2 dinikmati atau tidak, itu menjadi pilihan masing-masing.
Setelah keputusan diambil, album U2 gratis itu pun dibagikan secara cuma-cuma. Hasil yang didapat U2 tidak sesuai harapan, sebab muncul banyak kritik atas strategi tersebut yang dinilai merugikan musisi lain, tidak membawa keuntungan bagi distributor, bahkan merusak industri musik secara langsung.
Pun tidak semua penikmat musik mengapresiasi album tersebut, terutama yang bukan merupakan penggemar U2. Bono pun menyadari kesalahan dalam idenya. Membagikan musik U2 kepada orang-orang yang mungkin tidak terlalu tertarik tentunya bisa memicu penolakan dan diskusi serius tentang pemanfaatan teknologi.
"Saya bertanggung jawab penuh. Bukan Guy O, bukan Edge, bukan Adam, bukan Larry, bukan Tim Cook, bukan Eddy Cue. Saya pikir jika kami dapat menempatkan musik kami dalam jangkauan orang, mereka mungkin memilih untuk menjangkaunya. Rupanya tidak," ujar Bono, dikutip dari laman Variety, Senin (24/10/2022).