Shakhtar Donetsk Minta FIFA Coret Timnas Iran dari Piala Dunia 2022

Iran dilaporkan memasok drone untuk Rusia dalam perang melawan Ukraina.

AP/Francisco Seco
Para pemain Iran pada Piala Dunia 2018 (ilustrasi). CEO Shakhtar Donetsk Sergei Pulkin meminta Iran dicoret dari Piala Dunia 2022 karena membantu Rusia dalam perang lawan Ukraina.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Juara bertahan Liga Primer Ukraina, Shakhtar Donetsk, mendesak Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) untuk mencoret timnas Iran dan menggantikannya dengan Ukraina pada hajatan Piala Dunia 2022 Qatar. Alasannya, negara tersebut telah memasok drone 'Kamikaze' ke Rusia, negara yang tengah terlibat perang dengan Ukraina.

Baca Juga


CEO Shakhtar Donetsk Sergei Palkin mengatakan, timnas Iran harus dilarang oleh FIFA menjelang dimulainya Piala Dunia bulan depan dan digantikan oleh negaranya, Ukraina. Ukraina sendiri kalah dari timnas Wales dalam babak play-off pada bulan Juni 2022. 

"Ini akan jadi keputusan yang adil yang harus menarik perhatian dunia pada rezim yang membunuh banyak orang Ukraina," kata Palkin dalam sebuah pernyataan dilansir Independent, Senin (24/10/2022).

Sebelumnya, FIFA telah melarang Rusia dan Belarusia dari kompetisi internasional pada Februari menyusul invasi ke Ukraina. Palkin percaya Iran harus menghadapi hukuman yang sama menyusul partisipasi langsung negara itu dalam serangan teroris terhadap warga Ukraina.

"Keputusan ini secara historis dan sportif dibenarkan. Saya mendorong semua orang untuk bergabung dengan tekanan pada birokrasi sepak bola. Cukup mengulangi kesalahan Piala Dunia 2018 di Rusia, bersembunyi di balik tesis kosong tentang apolitis olahraga," kata Palkin.

"Memfasilitasi partisipasi teroris di Piala Dunia adalah politik. Sudah waktunya untuk mengakhiri kebijakan seperti itu," sambung dia.

Iran juga menghadapi tekanan menyusul protes yang meluas di negara itu. Inggris memberlakukan sanksi terhadap Iran awal bulan ini setelah tokoh politik terkemuka dan pejabat keamanan dikatakan melakukan pelanggaran hak asasi manusia setelah kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun.

Alhasil pencoretan dari Piala Dunia 2022 dianggap sebagai cara yang tepat untuk menghukum timnas berjuluk 'Team Melli' dari Grup B yang tergabung bersama Inggris, Amerika serikat (AS) dan Wales.

Iran menjadi salah satu wakil Asia terkuat di kejuaraan empat tahunan yang kali ini digelar di Negara Teluk, Qatar.

Secara peringkat FIFA, Iran menempati posisi ke-20 dunia. Di Asia, Iran berada di peringkat pertama, yang berarti secara kualitas, saat ini Iran jauh lebih baik dari timnas Jepang atau pun Korea Selatan (Korsel).

Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, pekan lalu pesawat tak berawak (drone) Iran telah digunakan dalam serangan rudal Rusia baru-baru ini. Sementara menteri luar negeri Inggris James Cleverly akan mengumumkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran sebagai tanggapan atas serangan itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler