Picu Kanker, Unilever Tarik Produk Dry Shampoo Dove Hingga TRESemme

Produk sampo kering ini memiliki kandungan benzena yang merupakan karsinogen manusia.

AP/Tatan Syuflana
Tampilan logo Unilever, dipajang di luar kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk. di Tangerang, Indonesia, Selasa, 16 November 2021. Unilever menarik penjualan produk dry shampoo Dove, Nexxus, Suave, TIGU, dan TRESemme dari pasaran.
Rep: Rahayu Subekti Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Unilever menarik penjualan produk dry shampoo Dove, Nexxus, Suave, TIGU, dan TRESemme dari pasaran. Dikutip dari CNN, Selasa (25/10/2022), sampo kering tersebut berpotensi memicu kanker karena memiliki kandungan benzena. 

Baca Juga


Administrasi Makanan dan Obat-obatan mengungkapkan produk dry shampoo Unilever yang ditarik tersebut merupakan produksi sebelum Oktober 2021. Produk tersebut seperti Dove Dry Shampoo Volume and Fullness, Dove Dry Shampoo Kelapa Segar, Nexxus Dry Shampoo Refreshing Mist,  dan Suave Professionals Dry Shampoo Refresh and Revive.

Benzena merupakan karsinogen manusia. Paparan benzena dapat terjadi melalui inhalasi, oral, dan melalui kulit lalu dapat menyebabkan kanker termasuk leukemia dan kanker darah. 

Konsumen harus berhenti menggunakan produk sampo kering aerosol yang ditarik tersebut. Selain itu dapat mengunjungi //UnileverRecall.com// untuk instruksi tentang cara menerima penggantian produk yang memenuhi syarat. Meskipun begitu, saat ini Unilever belum menanggapi permintaan komentar terkait penarikan produk tersebut. 

Sebelumnya pada 2021, Procter & Gamble (P&G) juga menarik lebih dari 30 produk perawatan rambut semprot aerosol. Termasuk juga banyak sampo kering dan kondisioner kering karena  mengandung benzena. 

P&G juga tahun lalu mengeluarkan penarikan serupa untuk lebih dari selusin deodoran dan semprotan aerosol Old Spice dan Secret. Selain itu juga memperingatkan bahwa produk tersebut juga dapat mengandung benzena.

Sementara perusahaan kosmetik L'Oréal bersama dengan beberapa pihak lain sedang digugat. Gugatan tersebut berkaitan dengan klaim produk pelurus rambut kimianya membuat wanita berpotensi risiko kanker rahim. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler