Sidebar

Kerumitan Sistem Pengairan Falaj

Wednesday, 26 Oct 2022 22:10 WIB
Salah satu Falaj di Oman.

IHRAM.CO.ID, Langkah pertama menemukan sumber air melibatkan suku Awamir. Di Oman suku ini termasyhur  karena kemampuan mereka menemukan sumber air tersembunyi.  Sama seperti komunitas kuno Dowser di Amerika, suku Awamir menggunakan pengalaman, pengamatan, dan insting.

Baca Juga


Mereka mempelajari tanah, kemiringan tanah, dan khususnya mencari ada tidaknya jenis tanaman tertentu.  Dengan hati-hati mereka mencatat kemiringan cabang tanaman. Kemudian, mencari tahu sumber  air dengan menggunakan tongkat dan memasukkannya ke dalam tanah. Jika tongkat itu  menyentuh air dan alirannya cenderung konstan, mereka mulai mengatur pembangunan falaj.

Lantai saluran falaj harus mempunyai kemiringan ke bawah karena kekuatan yang menggerakkan  air melalui saluran tersebut adalah gravitasi. Namun, kemiringannya tidak terlalu tajam. Jika terlalu  curam, tekanan air akan mengikis sisi terowongan dan menyebabkan seluruh sistem runtuh.  Lazimnya perbandingan kemiringan yang digunakan adalah 1:1.000.

Keahlian seperti itu membutuhkan berabad-abad untuk berkembang. Salah satu risalah tentang  bagaimana cara menggali saluran ini, membuat perhitungan dan alat-alat untuk melakukan survei  ditulis pada awal tahun 1000 M oleh Abu Bakar Muhammad bin al-Hasan al-Hasib al-Khariji. Di dalam  risalah tersebut dijelaskan tiga metode dengan tingkat yang berbeda untuk mengukur kemiringan secara akurat. Salah satunya diciptakan Abu Bakar sendiri.

Penggalian mulai dilakukan bukan di tempat di mana sumber air mengalir sebab tidak mungkin  menggali di lokasi tersebut. Penggalian dilakukan di bagian ujung bawah sedalam kurang lebih 50  meter. Ini berarti lantai saluran harus naik perlahan ke arah sumber air. Untuk memastikan hal ini,  pengukuran ulang harus dilakukan.

Setiap 18 sampai 137 meter, poros atau terowongan vertikal yang menyediakan akses ke falaj harus digali sehingga kotoran akibat galian bisa dibersihkan. Sebuah poros harus digali setiap 20 atau 30 meter. Sebagian untuk menghilangkan tanah dan sebagian untuk memudahkan pemeliharaan di masa depan. Saluran harus dilapisi dengan semen yang tahan air (sarqoj) untuk mencegah erosi dan kehilangan air.

Pada abad pertengahan, para pekerja dibayar berdasarkan berat dari bahan galian. Terowongan  juga berfungsi menyediakan udara bagi pekerja yang menggali dan membersihkan saluran air. Para  pekerja menguji udara dengan menyalakan lampu minyak. Jika api berkedip dan mati, artinya lebih  banyak air diperlukan.

Bagian paling berbahaya dari melakoni pekerjaan ini adalah ketika pekerja mulai mendekati  sumber air atau tanah yang mengandung air. Air seringkali mengalir ke ruang saluran yang terbatas. Biasanya lebarnya kurang dari satu meter dan tidak terlalu tinggi.

Beberapa falaj harus benar-benar dibersihkan secara rutin setiap 30 tahun sekali. Terkadang jika air merembes karena penipisan atau terdapat lubang, falaj harus ditinggalkan dan tidak dipakai lagi. Atau bisa juga menggali sumur lebih dalam.

Karena menghabiskan biaya yang cukup mahal, biasanya seluruh masyarakat menanggung biaya ini bersama-sama. Di Oman, sebagian air yang berasal dari falaj dijual kepada masyarakat lain dan  uangnya digunakan untuk membiayai pemeliharaan.

Berita terkait

Berita Lainnya