Jelang Muktamar, Pengerjaan Shelter Manahan Solo Dikebut
Persentase pengerjaan saat ini baru 50 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menjelang Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 pada 18-20 November mendatang, proyek penataan pedestrian dan shelter Manahan dikebut oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo mengatakan proyek Rp 15 miliar APBD 2022 tersebut target penyelesaiannya dipercepat dari yang semula akhir November. Dikarenakan adanya event muktamar, proyek tersebut wajib rampung pada pertengahan November.
"Sebenarnya rampung di akhir November, tetapi arahan dari Pak Wali agar pengerjaannya selesai di tanggal 18 November," kata Kepala DPUPR Nur Basuki ketika dihubungi, Kamis (27/10/2022).
Nur mengatakan hal ini jadi tantangan baru mengingat persentase saat ini baru 50 persen. Harapannya memang penataan pedestrian dan shelter tersebut rampung sebelum muktamar berlangsung di Stadion Manahan.
"Kita kebut tiga minggu ini. Semua material dan perlengkapan sudah siap, tinggal pasang-pasang saja. Kalaupun ada yang belum selesai nanti bisa dilanjutkan sedikit setelah kegiatannya," katanya.
Selain itu, Nur menjelaskan ada 120 lapak yang dibangun di sepanjang jalan KS Tubun itu. Nantinya lapak akan tersedia meja makan baik di depan atau barat lapak pedagang.
"Satu lapak ukuran 2x3 meter untuk yang jualan, dulu orang makan didalam sekarang makannya diluar, ada tempatnya sendiri," ucapnya.
Sementara itu, pihak Pemkot Solo sempat menyampaikan keinginannya agar penataan pedestrian dan pembangunan shelter pedagang bisa rampung lebih awal. Pihaknya berharap semuanya dalam kondisi baik saat Stadion Manahan dan Kota Solo menyambut penggembira muktamar 18-20 November mendatang.
"Kalau bisa shelternya bisa selesai lebih awal, harus selesai lebih awal biar bisa lebih nyaman saat pembukaan muktamar," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Pemkot bertekad menyelesaikan pembangun tersebut. Setidaknya proyek akan maju dan rampung dua pekan sebelum target awal.
"Manahan (Shelter) kita selesaikan sebelum Muktamar, kita selesaikan sebelum tamu tiba, Nanti luwih cepet (lebih cepat-Red) dua minggu kalau enggak salah," ujar Gibran.