Ganjar Ajak Pemuda-Pemudi Jateng Jawab Tantangan Kemandirian Bangsa

Anak-anak muda harus melek dalam segala hal, mulai teknologi hingga ilmu pengetahuan.

dok. Humas Prov. Jateng
Ganjar Ajak Pemuda-Pemudi Jateng Jawab Tantangan Kemandirian Bangsa (Ilustrasi).
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,WONOSOBO -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak pemuda-pemudi di provinsi ini menjawab tantangan besar di masa depantentang kemandirian bangsa, khususnya mengenai pendidikan dan ketahanan pangan.


"Setidaknya mengingatkan kepada seluruh generasi muda di mana mereka yang dulu ikut berkongres pemuda, usianya masih sangat muda. Mimpinya besar menuju Indonesia merdeka. Ini tentu kita peringati agar yang muda bisa mengisinya dengan penuh kreativitas. Kalau dalam sambutan saya tadi ada tantangan besar pada kemandirian bangsa agar kemudian soal pangan mesti kita bereskan," katanya usai Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 tingkat Provinsi Jawa Tengah di Alun-alun Kabupaten Wonosobo, Jumat (28/10/2022).

Menurut dia, kemandirian pangan sudah mulai ditunjukkan generasi muda dan itu terlihat banyaknya kreativitas pemuda berinovasi di dunia pertanian, bahkan mulai bermunculan petani muda dan milenial di berbagai daerah.

"Pemuda punya banyak kreativitas, begitu banyak champion petani muda umpama, bagaimana kita menanam, kita mengolah, sampai kita memproduksi dari kekuatan bangsa sendiri," ujarnya.

Selain masalah kemandirian pangan, katanya, masih ada persoalan yang harus segera dibereskan agar masa depan generasi muda dan bangsa Indonesia lebih cerah seperti yang dicita-citakan para pendahulu dan pendiri bangsa.

Persoalan tersebut terkait akses pendidikan yang harus diperoleh anak-anak muda karena pendidikan menjadi kekuatan yang harus terus dibangun demi masa depan bangsa, paparnya.

Melalui pendidikan itu, lanjut dia, anak-anak muda harus melek dalam segala hal, mulai teknologi hingga ilmu pengetahuan sehingga ke depan generasi muda memiliki kekuatan dalam kompetisi global.

"Barangkali sudah saatnya kita sedikit memaksa kepada generasi muda, anak muda, yang mesti kita siapkan untuk belajar, maka pendidikan menjadi kekuatan yang mesti kita bangun terus-menerus dan tidak boleh siapa pun mengganggu. Inilah lompatan-lompatan yang sebenarnya bisa kita berikan kepada bangsa ini. Mudah-mudahan peringatan ini bisa memberi inspirasi kepada yang muda untuk bergerak seperti kakek dan nenek kita pada saat itu," katanya.

Terkait dengan akses pendidikan bagi generasi muda, Pemprov Jateng sudah melakukan berbagai langkah, salah satunya adalah akses sekolah gratis di SMK Negeri Jateng untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Selain itu, katanya, berbagai beasiswa diberikan melalui banyak cara, termasuk bantuanmasyarakat, program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Baznas, dan para filantrop.

"Bawa mereka kepada sekolahan agar pendidikannya lebih baik dan itu yang akan mengubah nasib diri, keluarga, dan bangsa," ujarnya.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Alun-alun Kabupaten Wonosobo diikuti sekitar 3.000 peserta yang terdiri atas aparatur sipil negara, unsur gabungan kelompok masyarakat, serta para pelajar dan mahasiswa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler