Prabowo Temui Jokowi di Istana, Ada Apa?
Intensnya pertemuan Jokowi dan Prabowo menyiratkan kemungkinan adanya agenda politik
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan antara Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini, Jumat (28/10/2022), disinyalir tak lepas dari pembahasan perpolitikan dalam negeri. Intensnya pertemuan antarkeduanya belakangan ini dinilai menyiratkan kemungkinan adanya agenda politik yang tengah dipersiapkan oleh mereka.
"Selain melaporkan lawatan ke AS, saya kira pertemuan Prabowo dan Jokowi kemungkinan besar juga tak lepas dari pembahasan mengenai perpolitikan dalam negeri jelang pemilu 2024," ujar Analis Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam, Jumat.
Arif melihat, intensnya pertemuan antara Jokowi dan Prabowo belakangan ini menyiratkan kemungkinan adanya agenda politik yang tengah dipersiapkan oleh keduanya. Terlebih, jika melihat 'chemistry' antara kedua tokoh tersebut dalam beberapa kesempatan.
Salah satunya, saat keduanya bersama menghadiri acara Kongres Veteran, HUT TNI, kunjungan kerja bersama ke Maluku Barat Daya, acara Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD), hingga saat Jokowi menugaskan Prabowo menutup gelaran Piala Presiden pada Agustus lalu.
"Dari intensnya pertemuan mereka dan kebersamaan di beberapa acara penting, Prabowo berpeluang besar jadi suksesornya Jokowi," kata dia.
Di sisi lain, Jokowi sendiri tak membantah ihwal kabar yang menyebut dirinya memberi restu kepada Prabowo untuk maju dalam Pilpres 2024, dimana ia mengatakan, bahwa pencalonan presiden merupakan hak semua orang.
"Nggak mungkin presiden yang misalnya ada menteri ke saya menyampaikan itu, lalu saya buat tidak, silakan. Bahwa itu ditafsirkan sebagai restu, silakan saja," ujar Jokowi saat itu.
Prabowo menemui Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat. Dalam pertemuan tertutup tersebut keduanya dilaporkan membahas mengenai pemerintahan. Sebelumnya, Prabowo memang baru saja melakukan agenda penting, yaitu mengunjungi Gedung Pentagon, Amerika Serikat (AS), menemui Menteri Pertahanan AS Lloyd James.