Mengenal Seni Arabes, Karya Seni Terindah di Dunia Islam
IHRAM.CO.ID, Menyaksikan dinding dan mihrab Masjid Samarra di Irak; Masjid Biru (Blue Mosque) di Istanbul, Turki; Taj Mahal di India; Masjid Putra di Kuala Lumpur; Al-Hambra di Granada Spanyol; dan sejumlah masjid besar lainnya, decak kagum akan terpancar dalam sanubari. Sebab, dinding dan mihrab masjid menampilkan desain yang sangat unik, kreatif, dan indah.
Itulah sedikit dari contoh seni arabes yang dikenal dalam Islam. Arabes berasal dari kata arab yang menunjukkan identitas Muslim atau awal mula berkembangnya istilah arabes. Seni arabes banyak digunakan untuk penghias dinding masjid, mushala, istana kerajaan, mausoleum, tempat peristirahatan, dan sebagainya.
Bahkan, dalam perkembangannya saat ini, seni arabes terus berkembang hingga digunakan di sejumlah bangunan dan tak terbatas pada bangunan milik umat Islam, tapi sudah menjalar dan digunakan hampir di seluruh bangunan. Tanpa arabes, ruangan tampak kurang hidup.
Arabes atau arabesque dianggap sebagai salah satu karya seni terindah di dunia Islam. Seni arabes menggambarkan sifat ketuhanan yang tanpa batas. Ia tak terbatas oleh ruang dan waktu. Seni arabes pun demikian, ia mampu melintasi zaman.
Seni arabes dikenal pertama kali sejak masa pemerintahan Umayyah (41-133 H atau 661-750 M) di Damaskus, Suriah. Satu tempat yang dikenal pertama kali menggunakan seni arabes adalah Istana Qusair Amrah yang dibangun pada 724-748 M. Bangunan ini dikenal sebagai tempat peristirahatan para sultan. Karena letaknya di tengah-tengah padang pasir, Qusair Amrah dijuluki dengan Castle of Desert, kastil padang pasir.
Berbeda dengan jenis desain lainnya, seni arabes menampilkan stilisasi tumbuhan dan pola geometris. Ada beberapa jenis dan motif arabes. Di antaranya, pola geometris (yang menganut pola dasar alam, seperti bumi, air, udara, dan api) dan pola tumbuhan (dedaunan, ranting, buah, dahan, dan bunga).
Sedangkan, dari segi desain, dikenal dengan seni arabes terangkai dan terpisah. Namun, berkembang lagi dengan tambahan seni kombinasi, yaitu akulturasi seni arabes terangkai dan terpisah.
Hal paling mendasar dari seni arabes adalah sifatnya yang tanpa batas (transenden). Seni arabes berusaha menggambarkan sifat tuhan yang tak terbatas dengan keindahan ciptaan-Nya dalam pola dan ritme model tumbuhan dan geometris. Namun, ada sejumlah seniman yang memasukkan model binatang ke dalam jenis seni ini.
Seni arabes, awalnya memang hanya untuk bangunan. Dalam perkembangannya, seni arabes melangkah lebih jauh lagi. Sejumlah seniman Muslim menggunakan model seni arabes untuk mempercantik desain buku. Lihatlah karya Al-Ferdousi dari Persia dalam Shahnameh, Jalaluddin ar-Rumi dalam Al-Masnawi, dan lainnya.