Lima Kunci Sukses Pernikahan

Mencapai pernikahan yang sukses di sisi Allah SWT tidak mudah.

Republika
Pernikahan (Ilustrasi). Lima Kunci Sukses Pernikahan
Rep: Andrian Saputra Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menikah merupakan sunnah Rasulullah. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa apabila seorang hamba menikah, maka telah sempurna separuh agamanya. 

Baca Juga


Namun demikian, mencapai pernikahan yang sukses di sisi Allah SWT tidak mudah. Akan banyak halang rintang dan liku-liku kehidupan yang akan dihadapi setiap pasangan yang menikah. Lalu bagaimana agar mencapai pernikahan yang sukses?

1. Mencintai karena Allah

Langkah pertama dan terpenting untuk menjadi pasangan Muslim yang sukses adalah mengupayakan hubungan yang kuat dan sehat dengan Pencipta yakni Allah SWT. Ini berarti setiap pasangan harus belajar mengarahkan pikiran, niat, kata-kata, dan tindakan menuju keridhaan Allah. Ini berarti setiap pasangan belajar untuk hidup dan mencintai karena Allah.

Belajar bagaimana mencintai karena Allah adalah langkah yang paling penting. Dalam pernikahan akan ada pasang surut, saat-saat kesulitan dan kemudahan. Ini adalah fakta kehidupan. Namun, Allah adalah satu-satunya yang konstan, satu-satunya yang abadi dan satu-satunya yang selalu mencintai, memaafkan, membantu, menyembuhkan, dan benar-benar membimbing.

Menempatkan semua cinta, dedikasi, dan tindakan ke arah ini akan menuai manfaat yang konsisten untuk pernikahan dan semua aspek dunia ini dan akhirat. Mencintai karena Allah berarti menempatkan semua harapan, keinginan pada Allah. Itu berarti pada akhirnya hanya bergantung pada Allah untuk memenuhi semua kebutuhan emosional, fisik, dan seterusnya.

2. Terapkan Alquran dalam Pernikahan 

Sudahkah kita benar-benar menerapkan Alquran dalm menjalani pernikahan? Allah SWT berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar Rum ayat 21)

Sakinah mawadah wa rahmah adalah menjadi tujuan pernikahan. Mulai dari pikiran dan kata-kata kita, ke rumah kita, keintiman, keuangan, kegiatan sosial dan banyak lagi, semuanya harus diarahkan untuk membawa kedamaian ke dalam kehidupan satu sama lain.

Kita harus dengan sungguh-sungguh mempertanyakan apakah usaha kita untuk mencapai sakinah dalam pernikahan. Apakah usaha kita demi hidup bersama dalam ketenangan.

3. Menerapkan pendekatan akhlak yang diajarkan nabi dalam pernikahan 

Sama seperti semua aspek kehidupan seorang Muslim begitu juga pernikahan, harus melihat pendekatan Nabi untuk membimbing dalam setiap aspek dari bagaimana memilih pasangan, proses pernikahan, hubungan intim, kehidupan sehari-hari dan yang paling penting tentang bagaimana menghadapi kebahagiaan dan kesengsaraan yang datang dengan kehidupan pernikahan.

Ada banyak hikmah dan tips praktis yang dapat diperoleh seseorang dari mempelajari hubungan yang dibagikan Nabi Muhammad dengan masing-masing istrinya. Pendidikan ini harus menjadi prasyarat bagi siapa pun yang memasuki pernikahan Muslim, terutama untuk memahami bagaimana mendekati peran seseorang sebagai suami atau istri.

Dua tantangan utama dalam hubungan apa pun, terutama pernikahan, adalah dalam menghadapi kekurangan dan perbedaan satu sama lain dan sebagai akibatnya, menghabiskan sebagian besar kehidupan pernikahan untuk mencoba memperbaiki satu sama lain.

4. Jangan Mengharapkan Kesempurnaan

Kita harus menginternalisasi kebenaran bahwa kesempurnaan hanya milik Allah. Kebenaran ini, secara default, membuat kita tidak sempurna. Untuk menguji apakah Anda telah sepenuhnya menyadari kebenaran ini atau tidak, tanyakan pada diri Anda. Bagaimana saya bereaksi terhadap kekurangan saya? Bagaimana saya menanggapi kekurangan pasangan saya?

Jika Anda mendapati diri Anda sering menyalahkan diri sendiri saat melakukan kesalahan atau agak keras dengan keterbatasan pasangan Anda, Anda harus mempertanyakan seberapa baik Anda menerima kenyataan bahwa kesempurnaan hanya milik Allah.

Sesuaikan harapan Anda dari diri sendiri dan pasangan Anda, terimalah bahwa dengan pernikahan datang kesulitan dan kemudahan dan belajar untuk berjuang untuk keunggulan, bukan kesempurnaan.

5. Berdoa

Ada sebuah doa dalam Alquran. 

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al Furqan ayat 74).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler