Anak yang Terpapar Kafein Saat Masih di Dalam Kandungan Cenderung Berperawakan Pendek
Tinggi badan anak bisa terpengaruh ketika ibunya mengonsumsi kafein saat hamil.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beragam faktor yang dapat memengaruhi tinggi badan anak. Salah satu faktor yang mungkin jarang disadari adalah paparan kafein pada anak saat masih berada dalam kandungan.
Sebuah studi dalam JAMA Network Open mengungkapkan bahwa anak yang terpapar kafein saat di dalam kandungan memiliki rerata tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan anak yang tak pernah terpapar kafein saat di dalam kandungan. Penurunan tinggi badan ini tetap terlihat meski anak hanya terpapar kafein dalam jumlah sedikit ketika masih dalam kandungan.
"Implikasi klinis dari perbedaan tinggi badan ini belum jelas dan membutuhkan investigasi lebih lanjut nantinya," jelas tim peneliti, seperti dilansir WebMD.
Dalam studi ini, tim peneliti mengukur tinggi badan anak-anak pada usia empat tahun hingga delapan tahun. Dari pengukuran ini, tim peneliti menemukan adanya perbedaan tinggi badan sekitar 0,68-2,2 cm pada anak yang terpapar dan tidak terpapar kafein saat di dalam kandungan.
Tim peneliti mengatakan perbedaan ini mungkin tidak begitu besar. Akan tetapi, studi membuktikan bahwa konsumsi kafein saat kehamilan bisa menyebabkan perubahan kecil pada tinggi badan anak.
"Ada perbedaan tinggi badan yang kecil di antara anak-anak yang orang tuanya mengonsumsi kafein selama kehamilan," ujar peneliti Jessica L Gleason PhD.
Belum diketahui pula apakah perbedaan tinggi badan pada anak-anak ini akan terus terbawa hingga mereka dewasa. Tim peneliti juga menekankan bahwa studi yang mereka lakukan tidak membuktikan adanya hubungan sebab-akibat.
Tim peneliti menyebut, tubuh anak yang pendek juga bisa berkaitan dengan obesitas di masa kanak-kanak. Selain itu, tubuh pendek pada anak juga kerap dikaitkan dengan risiko obesitas dan diabetes pada anak ketika dewasa.
Menurut panduan American Academy of Obstetricians and Gynecologists, ibu hamil tak dianjurkan mengonsumsi kafein lebih dari 200 mg per hari. Sebagai gambaran, satu cangkir kopi biasanya memiliki sekitar 140 mg kafein.
Perlu diketahui pula bahwa kafein tak hanya dimiliki oleh minuman kopi. Kafein juga dapat ditemukan pada teh, minuman soda, minuman energi, kakao, dan cokelat.