Inisiasi R20, Gus Yahya Terima Dua Penghargaan

Gus Yahya menerima dua penghargaan sekaligus pada gelaran Forum Religion of Twenty.

Dok Republika
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)
Rep: Muhyiddin Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,BADUNG -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menerima dua penghargaan sekaligus pada gelaran Forum Religion of Twenty (R20) International Summit of Religious Leaders 2022. Kedua penghargaan itu diterima Gus Yahya dalam acara penutupan Forum R20 di kawaaan Nusa Dua Bali, Kabupaten Badung, Kamis (3/11/2022).

Baca Juga


Gus Yahya menerima penghargaan “Global Peace Award” dari Haji Syed Salman Chishty dalam rangka peringatan 15th International Sufi Rang Festival. Usai penyerahan piagam penghargaan, Gus Yahya kemudian dikalungi selendang berwarna hijau, langsung oleh Syed Salman Chishty 

Selain itu, Gus Yahya juga menerima penghargaan dari perwakilan Kamboja. Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi atas inisiatif NU yang dipimpin Gus Yahya sebagai pihak yang memprakarsai penyelenggaraan R20.

Seperti diketahui, forum R20 mengangkat tema “Revealing and Nurturing Religion as a Source of Global Solutions: A Global Movement for Shared Moral and Spiritual Values”. R20 merupakan ruang bagi para pemimpin agama dan sekte dunia untuk membangun dialog dan menyampaikan gagasan terkait kontribusi agama untuk menciptakan solusi bagi permasalahan global.

Dalam sambutan penutupnya, Gus Yahya berharap ratusan tokoh agama yang hadir dalam Forum R20 kedepannya bisa berkontribusi terhadap kemanusiaan dan peradaban. "Semoga apapun upaya yang kita lakukan akan benar-benar biss membuat sebuah kontrbusi terhadap kemanusiaan dan peradaban," ujar Gus Yahya.

Total negara negara yang hadir pada perhelatan R20 sebanyak 32 negara. Sebanyak 338 partisipan terkonfirmasi hadir, 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua. 

Forum R20 tahun ini, dengan Indonesia inisiator sekaligus tuan rumah, berfokus pada beberapa isu.Pertama Historical Grievances (Kepedihan Sejarah), Pengungkapan Kebenaran, Rekonsiliasi, dan Pengampunan. Kedua, Mengidentifikasi dan Merangkul Nilai-Nilai Mulia yang Bersumber dari Agama dan Peradaban Besar Dunia.

Ketiga, Rekontekstualisasi Ajaran Agama yang Usang dan Bermasalah. Keempat, Mengidentifikasi Nilai-Nilai yang Dibutuhkan untuk Mengembangkan dan Menjamin Koeksistensi Damai. Terakhir, Ekologi Spiritual.

Seperti diketahui, forum R20 akan diselenggarakan secara berkelanjutan menyesuaikan dengan urutan presidensi G20. Pada 2023 mendatang, R20 akan digelar di India. Pada 2024 di Brazil dan pada 2025 di Afrika Selatan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler