Sidebar

Dinasti Mughal Mewarisi Peradaban Tinggi

Friday, 04 Nov 2022 20:02 WIB
Kejayaan Dinasti Mughal

IHRAM.CO.ID, Siapa tak tahu Taj Mahal? Bangunan yang menjadi salah satu keajaiban dunia itu menjadi ikon ternama Negeri Punjab. Bangunan indah yang berdiri di tepi Sungai Jamuna Agra tersebut hanyalah satu dari sekian banyak peninggalan peradaban Kesultanan Mughal.

Baca Juga


Taj Mahal dibangun Sultan Mughal, Syah Jahan, untuk istri tercinta, Mumtaz Mahal. Tak singkat, perlu waktu 12 tahun untuk membuat bangunan indah tersebut. Taj Mahal yang kemudian menjadi makam Mumtaz Mahal tersebut dibangun pada 1631 hingga 1643.

Selain Taj Mahal, masih banyak warisan Mughal lain, terutama yang tampak berupa bangunan megah nan indah. Sebut saja Istana Fatfur Sikri, Lahore, Villa, Masjid Agung Delhi, dan banyak lagi. Semua banguan cantik itu masih dapat ditemui hingga kini.

Terdapat pula bangunan terkenal lain, yakni Benteng Merah (Lal Qila). Seperti Taj Mahal, bangunan tersebut juga dibangun pada masa Kesultanan Syah Jahan. Sang sultan merancangnya sendiri dengan multifungsi bangunan. Tak sekadar sebagai benteng, Lal Qila yang dibangun pada 1638 itu juga terdiri atas istana, taman, tempat pemandian, bahkan terdapat pula masjid di dalamnya.

Kesultanan Mughal memang tercatat sebagai pembawa peradaban baru bagi tanah Punjab. Saat itu, budaya Islam dan Hindu berpadu membentuk sebuah kebudayaan India yang baru. Kemajuan peradaban tersebut dapat dilihat dari segi arsitekturnya seperti yang disebut di atas.

Dalam bidang arsitektur, imperium besar Islam itu meninggalkan banyak warisan. Bahkan, Mughal juga memiliki gaya arsitektur tersendiri yang sangat khas. Achmad Fanani dalam Arsitektur Masjid menuturkan, terjadi pertemuan antara Muslim dan Hindi dalam kebudayaan Mughal.

Gaya perpaduan tersebut dapat terlihat dalam kubah gaya Mughal. Kubah Indo Persiani, yakni model kubah berbentuk bawang, menurut Fanani, berkembang di wilayah kekuasaan Mughal India. Ekspresi puncaknya adalah kubah pada Taj Mahal yang sangat terkenal. Gaya kubah tersebut pun masih digunakan hingga kini.

Pada abad kedelapan, kata Fanani, merupakan abad ketika perjalanan arsitektur Islam di pusat budayanya, Damaskus, Iskandariyah, Bagdad, Kordoba, telah berkembang. Perkembangan tersebut makin menjadi ketika sampai ke Dinasti Mughal. “Anak keturunan Baabur; Humayun, Akbar, Jahangir, Shah Jahan, Aurangzeb, secara bersambung memegang takhta pemerintahan selama hampir dua abad dari awal abad ke-16 hingga awal abad ke-18. Arsitektur Islam telah menemukan corak bakunya,” ujar Fanani.

Tak hanya di bidang arsitektur, Mughal juga memberikan kontribusi besar dalam kemajuan pertanian dan industri India. Seperti disebutkan sebelumnya, kepemimpinan Mughal berhasil memajukan perekonomian India. Dalam hal tersebut, Kesultanan Mughal memodernisasi sistem pertanian dan industri di sana.

Pun, dalam bidang karya sastra. Banyak penyair yang lahir di era Mughal. Mereka menghasilkan banyak karya terkenal di dunia sastra. Malik Muhammad Jayazi, misalnya. Ia merupakan penyair istana Mughal terkenal yang menghasilkan karya terkenal, Padvamat.

Secara umum, Kesultanan Mughal telah memberikan sumbangsih besar dalam perkembangan peradaban Islam. Kesultanan India tersebut telah membawa sebuah modernitas di dunia Islam. Sebagaimana pendapat Marshall Hodgson yang mencatat beberapa belokan alur transformasi dalam alur peradaban Islam. Beberapa yang penting dalam belokan tersebut, yakni adanya ekspansi wilayah urban dan merosotnya nomadenisme. Setelahnya, mucul perluasan Islam yang menggelar tatanan internasional pertama dengan lahirnya kekaisaran Islam, salah satunya, lahirnya Kesultanan Mughal. 

Berita terkait

Berita Lainnya