Harga Bawang Merah di Lampung Naik Jadi Rp 34 Ribu Per Kg

Kenaikan harga bawang merah tersebut diduga pasokan berkurang.

ANTARA/Syaiful Arif
Pekerja menjemur bawang merah (ilustrasi)
Rep: Mursalin Yasland Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah sempat normal bulan lalu, harga bawang merah di pasar tradisional Kota Bandar Lampung naik lagi menjadi Rp 34 ribu per kg. Kenaikan harga bawang merah tersebut diduga pasokan berkurang, karena memasuki musim tanam.

Baca Juga


Herlin (55 tahun), ibu rumah tangga warga Kota Bandar Lampung mengaku kaget dengan harga bawang merah eceran naik dari biasanya Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu menjadi Rp 34 ribu per kg. “Biasanya, nanti menjelang Desember naik lagi sampai akhir tahun,” kata Herlin, ibu dua anak, Jumat (4/11/2022).

Dia mengatakan, kenaikan harga bawang merah sangat dominan dibandingkan dengan pangan kebutuhan dapur lainnya. “Kalau normalnya harga bawang merah Rp 25 ribu sampai Rp 28 ribu per kg,” ujarnya.

Penjual bawang merah di Pasar Pasir Gintung menyatakan kenaikan harga bawang merah dipicu kurangnya pasokan dari agen. “Mungkin sekarang musim tanam. Soalnya bawang merah dari Brebes,” ujar Meri (32 tahun), penjual bawang di Pasar Pasir Gintung.

Menurut dia, harga bawang merah mengalami kenaikan beberapa kali dalam sepekan dibandingkan dengan bawang putih yang harganya masih stabil di harga Rp 20 ribu sampai Rp 23 ribu per kg. 

Dia mengatakan, permintaan bawang putih memang lebih sedikit dibandingkan dengan bawang merah. Kebutuhan bawang merah dibutuhkan rumah tangga dan juga restoran atau rumah makan.

Kenaikan cukup signifikan juga terjadi pada tomat da rampai. Harga tomat juga naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp 14 ribu per kg. Sedangkan bunga rampai naik dari RP 12 ribu menjadi Rp 20 ribu per kg.

Sedangkan harga cabai merah di pasar tradisional Kota Bandar Lampung dinilai masih normal meski ada kenaikan dari biasanya Rp 32 ribu jadi Rp 35 ribu per kg. Sedangkan harga telur ayam juga masih normal berkisar Rp 24 ribu sampai Rp 25 ribu per kg.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung Wilson Faisol mengatakan, pemkot tetap akan menggelar pasar murah hingga akhir tahun untuk menekan laju inflasi. Selain itu, pasar murah juga untuk menjaga stabilitas daya beli masyarakat.

Inflasi Kota Bandar Lampung pada September 2022 hanya 1,35 persen. “Tingkat inflasi di Bandar Lampung masih rendah dibandingkan daerah lain,” kata Wilson.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler