Sidebar

Maroko Resmikan Sinagog Pertama di Dunia Arab

Tuesday, 08 Nov 2022 05:40 WIB
Maroko Resmikan Sinagog Pertama di Dunia Arab. Foto: Sinagog (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,RABAT -- Maroko mendirikan sinagog atau tempat ibadah bagi agama Yahudi di Universitas Politeknik Mohammed VI di Marrakesh. Pembangunan sinagog di lingkungan kampus ini menjadi yang pertama di dunia Arab.

Baca Juga


Pembangunan sinagog ini diprakarsai oleh Asosiasi Mimouna dan Federasi Sefardi Amerika. Kedua organisasi tersebut mengklaim, sinagog itu dibangun tepat di sebelah masjid sebagai simbol persatuan agama.

"Ini bukan sinagog besar, tetapi dapat memiliki minyan (kuorum 10 yang diperlukan untuk doa publik Yahudi), dan gulungan Taurat dan semua artikel keagamaan disumbangkan oleh komunitas Yahudi di Fez dan Marrakech," ujar Pendiri dan Presiden Mimouna, Elmehdi Boudra, dilaporkan Middle East Monitor, Senin (7/11/2022).

Boudra mengatakan, Yudaisme Maroko  telah menjadi bagian dari masyarakat Maroko selama 2.000 tahun. Menurutnya Maroko juga merupakan tanah Yahudi.

"Kami merayakan keragaman Maroko secara tradisional," kata Boudra.

Sinagog yang dibangun di lingkungan kampus Maroko tersebut diresmikan pada pekan lalu. Peresmian itu dihadiri oleh rabi senior Dewan Yahudi Emirat, Rabi Elie Abadie. Dia mengatakan, pembangunan sinagog di lingkungan kampus sangat penting untuk memberikan pengakuan terhadap komunitas Yahudi di Maroko.

"Ini memberikan pengakuan terhadap komunitas Yahudi dan Yudaisme sebagai bagian tak terpisahkan dari populasi Maroko dan institusi akademik," ujar Abadie.

Menurut The Jerusalem Post, peresmian sinagog juga dihadiri oleh Presiden Komunitas Yahudi Mesir, Magda Haroun dan Presiden komunitas Yahudi Marrakech-Essaouira, Jacky Kadoch.

Maroko dan Israel membuka hubungan diplomatik pada akhir 2020 di bawah Kesepakatan Abraham yang diinisiasi Amerika Serikat (AS). Normalisasi hubungan antara Maroko dan Israel merupakan bagian dari perjanjian tripartit, yaitu AS mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat yang disengketakan oleh Front Polisario yang didukung Aljazair. 

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya