Foden: Terlalu Banyak Hal Negatif di Media Sosial
Akun Foden sudah terverifikasi dan mendapatkan centang biru.
REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Gelandang serang Manchester City, Phil Foden, menyatakan sudah tidak tertarik lagi untuk lebih aktif di media sosial.
Meski memiliki akun di sejumlah platform media sosial, Foden mengaku sudah merasa bosan dan menilai begitu banyak hal negatif di media sosial.
Tidak seperti pesepakbola pada generasinya, yang begitu dekat dan aktif di media sosial, Foden cenderung jarang mengunakan media sosial.
Di platform Twitter, pemain berusia 22 tahun itu diketahui sudah memiliki akun sejak 2016 silam. Akun Foden pun sudah terverifikasi dan mendapatkan centang biru.
Terakhir kali Foden menunggah pesan di Twitter adalah pada akhir pekan lalu, beberapa jam usai City membungkam Fulham, 2-1, di laga lanjutan Liga Primer Inggris.
Namun, itu merupakan unggahan pertama Foden sejak meneruskan unggahan dari akun City pada pertengahan Oktober silam.
Foden pun mengakui, pada generasi pesepakbola yang lebih muda sepertinya begitu terikat dengan ponsel, terutama aktivitas di media sosial.
Jebolan akademi sepak bola The Citizens itu justru merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut. Foden merasa, media sosial bukanlah sesuatu yang disukainya.
Foden juga menyebut, terlalu banyak hal negatif di media sosial. Banyak unggahan-unggahan yang berasal dari akun atau pengguna, yang sebenarnya tidak benar-benar memahami soal sepak bola.
Karena itu, Foden lebih memilih untuk tidak menghiraukan apa yang terjadi di media sosial. ''Saya merasa sudah bosan (dengan media sosial). Terlalu banyak hal negatif.”
“Begitu banyak orang atau pengguna media sosial yang sebenarnya tidak tahu apapun soal sepak bola.”
“Saya kemudian tidak mempedulikannya. Hal itu (media sosial) sepertinya memang bukan untuk saya,'' ujar Foden kepada Esquire seperti dilansir Daily Star, Selasa (8/11).
Pengoleksi 18 caps buat Timnas Inggris itu juga membeberkan soal tantangan terbesar yang dihadapi pemain muda, terutama saat baru menginjak usia remaja, kala sudah dipercaya tampil bersama tim utama.
Foden menilai, para pemain muda, seperti dirinya, harus bisa menjaga fokus dan menunjukan komitmen besar di tengah-tengah berbagai potensi distraksi yang muncul.
''Ada begitu banyak hal yang terjadi buat pesepakbola muda seperti saya. Mungkin, hal paling berat adalah saat harus tidur lebih awal dan sudah bersiap berlatih pada esok harinya.”
“Itu menjadi rutinitas yang harus dijalani di tengah-tengah berbagai distraksi. Namun, di aspek itulah dedikasi dan komitmen itu diuji,'' kata pemain yang telah mencetak tujuh gol dan tiga assist dari 19 penampilan pada musim ini.