Google dan Renault Kerja Sama Software untuk Kendaraan
Software bisa mengirimkan seluruh data perjalanan lewat cloud untuk diolah.
REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan akan banyak diterapkan dalam kendaraan. Namun, penerapan kecerdasan buatan itu harus dipastikan bisa beroperasi dengan baik agar tak mengancam keamanan dan kenyaman pengendara.
Dikutip dari The Verge pada Kamis (10/11/2022), keamanan penerapan AI ini pun jadi perhatian Google dan Renault. Kedua perusahaan itu pun melakukan kerja sama untuk mengembangkan sebuah perangkat lunak khusus yang disebut dengan “software-defined vehicle”.
Perangkat lunak itu merupakan software yang terhubung dengan operating system Android Automotive. Lewat konektivitas itu, maka software tersebut bisa mengirimkan seluruh data perjalanan lewat cloud untuk kemudian diolah.
Dalam pengembangan ini, Google dan Renault juga bisa melakukan pengembangan teknologi menggunakan digital twins (DTs).
Dengan teknologi DTs, maka pengujian AI yang diterapkan dalam suatu mobil bisa dilakukan dengan lebih efektif, aman dan akurat. Sebab, sebelum diterapkan dalam mobil sungguhan, efektivitas AI bisa diuji dulu melalui DTs dengan skenario yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
DTs merupakan salah satu teknologi yang juga akrab di dunia kesehatan. Dalam dunia medis, DTs adalah langkah dalam ilmu kesehatan yang dilakukan dengan membentuk replika virtual dari seorang pasien.
Dalam skenario untuk menemukan obat yang paling mujarab, DTs akan dihadirkan dalam sejumlah duplikat virtual. Kemudian, masing-masing duplikat itu akan menjalani simulasi pengobatan yang berbeda-beda.
Dari komparasi itu, DTs bisa membantu memprediksi pengobatan mana yang bisa memberikan dampak positif paling optimal. Tentu, seluruh proses ini juga perlu ditunjang oleh komputasi berkecepatan tinggi dan kecerdasan buatan.