Tingkatkan Literasi, Kota Malang Usung Inovasi Titik Baca
Jumlah koleksi yang tersedia mencapai 1.087 buku digital.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang, Jawa Timur, kini memiliki sarana Titik Baca guna meningkatkan literasi membaca. Inovasi ini merupakan program Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda).
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, inovasi Titik Baca termasuk salah satu terobosan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Inovasi ini juga akan memudahkan masyarakat untuk mengakses koleksi buku digital melalui pemanfaatan teknologi.
Sutiaji pun menyatakan apresiasinya atas pendirian inovasi Titik Baca. Dia menilai inovasi tersebut bagus dan termasuk salah satu komitmen pihaknya sesuai bagian dari Smart City. "Harapannya tentu budaya membaca meningkat karena makin mudah kita akses," ungkap Sutiaji di Balai Kota Malang.
Melalui inovasi Titik Baca, masyarakat hanya perlu melakukan pemindaian QR Code yang tersedia di lokasi. Pemindaian ini bertujuan untuk dapat mengakses koleksi buku digital yang dimiliki Pemkot Malang.
Kepala Dispussipda Kota Malang, Yayuk Hermiati mengungkapkan, jumlah koleksi yang tersedia mencapai 1.087 buku digital. Jumlah tersebut meliputi 287 judul buku umum dan 800 judul buku pendidikan.
Setelah peluncuran perdana Titik Baca di Balai Kota Malang, pihaknya juga akan melakukan hal serupa di berbagai fasilitas publik lainnya. Titik-titik tersebut meliputi Alun-Alun, Mal Pelayanan Publik, Malang Creative Center, area Car Free Day, dan Idjen Boulevard. "Bahkan hingga seluruh perpustakaan SD dan SMP di Kota Malang," ujarnya.
Menurut Yayuk, cara memanfaatkan inovasi Titik Baca ini sangat mudah. Masyarakat hanya perlu menggunakan ponsel pintar yang dimiliki masing-masing. Tidak perlu daftar karena masyarakat hanya perlu memindai QR Code lalu membaca buku hingga radius 100 meter.