Penemuan Empat Jasad di Kalideres, Warga Mengira Korban Pindah
Ketua RT mengaku terakhir bertemu korban pada September.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumah Kompleks Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11) petang kemarin. Diketahui penghuni keluarga yang berjumlah empat orang itu terakhir terlihat oleh warga setempat sekitar bulan September. Bahkan warga setempat mengira keempat orang yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa itu sudah dipindah.
Ketua RT 7 Asiong mengaku dirinya terakhir berkomunikasi dengan salah satu penghuni rumah bernama Dian (42 tahun) pada bulan September 2022 lalu. Ketika itu Asiong menanyakan rumah keluarga Dian yang hendak dijual. Setelah pertemuan itu, Asiong tak lagi bertemu dengan Dian maupun ketiga penghuni rumah bernama Rudianto (71 tahun), Margaret (58 tahun) dan Budianto.
“Saya sempat komunikasi itu di bulan september saya tanya ke Dian. Apakah rumah kamu terjual? Dia jawab udah,” jelas Asiong, saat ditemui di lokasi, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11).
Namun, lanjut Asiong, penghuni rumah tersebut juga sempat ada komunikasi dengan petugas PLN pada tanggal 4 Oktober 2022 lalu. Karena memang rumah nomor AC5/7 sudah menunggak pembayaran PLN. Bahkan penemuan empat mayat di rumah tersebut berawal dari kecurigaan petugas PLN yang mencium bau menyengat ketika hendak melakukan pemutusan listrik.
“Dia ada tunggakan PLN dan dia langsung ke petugas PLN karena ada program dari PLN Jakarta-Tangerang apabila ada tunggakan itu biasanya petugas yang menangani. Jadi komunikasi dengan petugas, dia ada komunikasi dengan petugas pln pada 4 oktober terakhir,” ungkap Asiong.
Sementara itu, tetangga korban bernama Tio (58 tahun) mengaku terakhir bertemu Rudi sekitar sekitar 2 bulan lalu. Kemudian percakapan terakhir yang terdengar dari rumah korban sekitar 7-8 bulan lalu. Setelah itu tidak lagi terdengar lagi, juga tak pernah terlihat lagi dengan keempat korban. Apalagi, rumah korban cukup tertutup dengan pintu teralis yang tinggi dan tertutup papan PVC.
"Tapi sebatas saya pernah lihat itu emang beberapa bulan yang lalu karena kalau kita lihat, saya mengikuti ibu saya orangnya ramah, saya manggil itu senyum. Terakhir kurleb dua bulan, gak pernah ketemu dia lagi,” kata Tio.
Hal senada juga disampaikan oleh Kalvin (29 tahun). Menurutnya, dia sudah sangat lama tidak pernah bertemu dengan para korban, meski memang mereka cukup tertutup. Sehingga warga di perumahan Kompleks Citra Garden Satu Extension tidak banyak berinteraksi dengan korban. Bahkan pekerjaan dari yang bersangkutan juga tidak diketahui secara jelas.
“Bahkan dulu lebih akrab, dulu dia gak pasang ini (PVC) saya dulu pernah masuk kerumahnya diundang. Kalau dulu yang kerja iparnya suka keluar. Kalau bapaknya saya gak tau kerjanya apa?” tutur Kalvin.