Jelang Muktamar, PP Aisyiah Rumuskan Risalah Perempuan Berkemajuan

Konsep RPB ini melengkapi dokumen-dokumen ideologis persyarikatan

istimewa
Universitas
Rep: Muhyiddin Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pimpinan Pusat Aisyiah bersama Muhammadiyah akan menggelar Muktamar ke-48 di Surakarta pada 18-20 November 2022 mendatang. Dalam muktamar kali ini, PP Aisyiyah merumuskan Risalah Perempuan Berkemajuan (RPB).

Baca Juga


Risalah ini menjadi salah satu materi pembahasa penting dalam Muktamar ke-48. Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini mengatakan, konsep ini juga telah dibahas dalam Sidang Pleno pertama muktamar  yang digelar secara daring pada Ahad (6/11/2022) lalu.

Menurut dia, perumusan RPB memiliki konsep, tujuan, pendekatan, dan dasar nilai tertentu menjadi pijakan pemikirannya. “Risalah Perempuan Berkemajuan ini merupakan dukomen organisasi yang akan kita bawa di muktamar dan diputuskan di muktamar,” ujar Noordjannah saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (11/11/2022).

Istri Prof Hader Nashir ini menuturkan, dalam konsep ini PP Aisyiah mengulas, mendeskripsikan, memberikan arah tentang perempuan berkemajuan, yang disasarkan pada nilai-nilai keutamaan universal Islam berkemajuan.

“Dokumen yang kami sajikan besok itu adalah dokumen yang berisi tentang pandangan, arah, tindakan dan aktualisasi sosok perempuan berkemajuan, jadi itu intinya,” ucap Noordjannah.

Menurut dia, konsep RPB ini melengkapi dokumen-dokumen ideologis persyarikatan yang telah ada, seperti dokumen Adabul Ma’ah fil Islam, dokumen keluarga sakinah, dokumen tentang fikih perempuan, dan lain-lain.

Berdasarkan naskah yang diterima Republika.co.id, naskah RPB ini disusun dalam 60 halaman. Dokumen ini memuat penjelaskan secara lengkap tentang konsep dan tujuan risalah perempuan berkemajuan, tujuh karakter perempuan berkemajuan, dan 10 komitmen perempuan berkemajuan.

 

Tujuh karakter perempuan berkemajuan adalah iman dan takwa, taat beribadah, akhlak karimah, berfikir tajdid, bersikap wasatiyah, amaliah salihah, dan sikap inklusif. Sedangkan 10 komitmen perempuan berkemajuan adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi , pelestarian lingkungan, penguatan keluarga sakinah, pemberdayaan masyarakat, filantropi berkemajuan, aktor perdamaian, partisipasi publik, kemandirian ekonomi, peran kebangsaan, dan kemanusiaan universal.

 

“Di situ kami tidak mengambil semuanya di dalam komitmennya, tetapi perempuan berkemajuan itu berkomitmen dalam hal beriorientasi kepada ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Noordjannah.

 

“Perempuan berkemajuan itu berkomitmen dalam konteks perdamaian, persatuan, keindonesiaan, dan kebangsaan,” jelas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler