IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketahanan keluarga memiliki peran yang signifikan dalam memajukan bangsa. Sebab, keluarga adalah fondasi untuk membangun bangsa yang kuat dalam berbagai bidang.Ketika keluarga lemah, rapuh pula sendi-sendi dalam pembangunan bangsa.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini, menyampaikan, ketahanan keluarga, keluarga Tangguh, ataupun ketangguhan keluarga merupakan istilah dalam melambangkan konsep keluarga yang kuat bertahan dalam berbagai kondisi, seperti impitan ekonomi, angka perceraian yang tinggi, persoalan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), hingga permasalahan anak.

"Ketahanan keluarga merupakan implementasi keluarga sakinah dalam pandangan Islam dan keluarga yang kuat dalam pan dangan agama lain," kata dia kepada Republika, Rabu (9/11).

Diyah memaparkan, fondasi iman dan takwa menjadi aktivitas dasar dalam keluarga yang dilaksanakan dalam berbagai aspek. Di an taranya dalam kehidupan bertetangga dan relasi yang setara antara laki-laki dan perempuan.

Nasyiatul Aisyiyah memiliki konsep ketahanan keluarga yang disebut Keluarga Muda Tangguh Nasyiatul Aisyiyah (KMTNA). Ini menjadi brandingpada seluruh kegiatan Nasyiatul Aisyiyah dari pusat hingga ranting.

KMTNA ini memiliki 10 pilar, yaitu: kokoh akidah dan akhlakul karimah; sehat jasmani, rohani, dan lingkungan; kemandirian; keadilan dengan semangat Al-Ma'un; misi perdamaian;demokrasi; antikekerasan; kesetaraan akses;ramah lingkungan/ecofamily; dan tanggap bencana. "Dalam Muktamar Nasyiatul Aisyiyah nanti, KMTNA ini sudah menjadi brand ingsehingga tinggal dimasifikasi saja," ujarnya.