Angklung Jadi Doodle Google, Begini Sejarahnya dari Kerajaan Sunda Hingga Jadi Warisan Budaya Dunia

Google Doodle memperingati Hari Angklung yang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 18 November 2010.

Angklung jadi Google Doodle. Hari ini angklung menjadi Google Doodle untuk memperingati Hari Angklung yang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 18 November 2010. Foto: Tangkapan Layar/Kurusetra.
Rep: Kurusetra Red: Partner
Angklung jadi Google Doodle. Hari ini angklung menjadi Google Doodle untuk memperingati Hari Angklung yang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 18 November 2010. Foto: Tangkapan Layar/Kurusetra.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Google Doodle menampilkan alat musik angklung untuk memperingati Hari Angklung. Pada 18 November 2010 di Nairobi Kenya, Organisasi Pendidikan Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO) secara resmi menyatakan angklung sebagai warisan budaya dunia. UNESCO mengukuhkan angklung sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia.

“Doodle animasi hari ini merayakan Angklung, alat musik Indonesia yang terbuat dari bambu,” tulis Google.

Google Doodle adalah tampilan di beranda halaman pencarian Google. Bisanya Doodle memberikan penampilan khusus untuk mengenang tokoh atau perayaan hari besar.

Dalam tampilan Google Doodle hari ini terlihat ada enam orang pria dan perempuan yang sedang memainkan angklung. Yang menarik, Google Doodle menyelipkan satu orang difabel yang duduk di kursi roda sebagai bentuk respek.

Keenam orang itu terlihat sedang menggetarkan angklung secara bergantian. Jika Sedulur klik gambar Doodle tersebut, Sedulur akan diarahkan ke pencarian dengan kata kunci "Angklung".


Angklung jadi Google Doodle. Hari ini angklung menjadi Google Doodle untuk memperingati Hari Angklung yang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 18 November 2010. Foto: Tangkapan Layar/Kurusetra.

ALAT MUSIK SUNDA

Angklung adalah alat musik dari budaya Sunda yang terdiri dari dua bagian tabung dan satu bagian atas. Angklung berbentuk tabung dengan ukuran berbeda yang pada akhirnya menentukan nada angklung.

Cara memainkan angklung dengan menggoyangkan dan mengetuk pangkal bambu dengan lembut. Cara ini akan menghasilkan nada yang lembut.

Namun memainkan angklung tidak bisa sendiri. Sebab, satu angklung hanya bisa mengeluarkan satu nada bunyi, sehingga angklung harus dimainkan secara berkelompok untuk menciptakan melodi yang berbeda.

Angklung sendiri bukan alat musik baru, sebab sudah ada sejak empat abad atau 400 tahun lalu di Jawa Barat. Penduduk di bumi Parahyangan percaya suara bambu bisa menarik perhatian Dewi Sri, dewi padi dan kemakmuran.

Karena itu, saban tahun pengrajin terbaik di masing-masing desa menggunakan bambu hitam khusus untuk membuat angklung guna menghasilkan nada lembut dan indah. Di musim panen, angklung tersebut dimainkan dengan harapan dewa akan memberkati mereka dengan hasil panen yang subur.

Sebagai warisan budaya, angklung sering digunakan di berbagai acara. Baik di Jawa Barat atau sebagai pertunjukan ketika ada tamu kehormatan di Istana Kepresidenan.


Angklung jadi Google Doodle. Hari ini angklung menjadi Google Doodle untuk memperingati Hari Angklung yang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 18 November 2010. Foto: Tangkapan Layar/Kurusetra.

SEJARAH ANGKLUNG

Seperti dinukil dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata "angklung" berasal dari Bahasa Sunda “angkleung-angkleungan”. Artinya gerakan pemain angklung dan suara “klung” yang dihasilkannya.

Secara etimologis, angklung berasal dari kata angka yang berarti nada, dan lung yang punya arti pecah. Sehingga angklung bisa diartikan nada yang pecah atau nada yang tidak lengkap.

Seperti dijelaskan sebelumnya, angklung sudah ada sejak 400 tahun lalu sejak zaman Kerajaan Sunda. Bahkan angklung disebut sudah dimainkan sejak abad ke-7.

Dari akar sejarah, angklung bukan murni sebagai alat kesenian saja, tetapi juga berfungsi sebagai ritual keagamaan. Angklung digunakan sebagai pengganti genta (bel) yang dipakai oleh seorang pedanda (pendeta Hindu) dalam acara keagamaan.

Pada masa Kerajaan Pajajaran yang menganut agama Hindu, angklung malah dijadikan sebagai alat musik korps tentara kerajaan. Seperti pada perang Bubat, angklung dipakai untuk membangkitkan semangat prajurit.

.

TONTON VIDEO PILIHAN:

.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:


> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

sumber : https://kurusetra.republika.co.id/posts/188655/angklung-jadi-doodle-google-begini-sejarahnya-dari-kerajaan-sunda-hingga-jadi-warisan-budaya-dunia
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler