Piala Dunia Qatar 2022, Makin Pintar dengan Kecerdasan Buatan
Ribuan kamera akan dikerahkan untuk melacak potensi bahaya kerumunan, agar tak terjadi tragedi seperti di Kanjuruhan.
Kecanggihan teknologi dan digitalisasi, saat ini bisa kita temui dalam berbagai kesempatan. Baik dalam kehidupan sehari-hari, ataupun ajang bergengsi kelas dunia, seperti Piala Dunia.
Digelar di Qatar pada 20 November - 18 Desember 2022, ada berbagai pemanfaatan teknologi terkini yang digunakan untuk makin menunjang pertandingan. Dikutip dari Washington Post, Selasa (22/11/22), beberapa teknologi terkini yang digunakan dalam ajang ini, antara lain:
1. Sensor pada bola
Bola pertandingan resmi yang dibuat Adidas untuk Piala Dunia kali ini memiliki beragam sensor gerak di dalamnya. Berbagai sensor tersebut dapat melaporkan data lokasi yang tepat pada bola 500 kali per detik.
Menurut Adidas, penggunaan sensor ini juga diharapkan dapat membantu wasit membuat keputusan yang lebih tepat. Bola yang akan digunakan di 64 pertandingan turnamen ini juga akan memberi berbagai informasi yang dapat digunakan para ofisial untuk melacak statistik dan memantau permainan.
2. Penguatan VAR
Penggunaan Virtual Asisstant Referee (VAR) sudah dimulai sejak Piala Dunia 2018. Hanya saja, tahun ini VAR terus mengalami perkembangan teknologi dengan sistem yang bergantung pada kamera pelacak dan dipasang di bawah atap stadion untuk melacak bola berisi sensor, hingga 29 titik data di tubuh setiap pemain.
Pelacakan juga semakin detil dengan kecepatan 50 kali per detik. Poin data yang melacak kaki pemain dan lokasi bola, kemudian akan dimasukkan ke dalam sistem kecerdasan buatan, untuk kemudian membantu wasit membuat keputusan yang akurat tentang penalti, siapa pemain yang offside.
3. Sistem pendingin stadion
Cuaca menjadi salah satu tantangan utama gelaran Piala Dunia di Qatar. Sistem pendingin stadion pun secara khusus dirancang oleh seorang profesor Qatar, Saud Abdulaziz Abdul Ghani, yang sering disebut “Dr Dingin."
Ghani mrnciptakan sistem pendingin stadion dengan menarik udara ke dalam pipa dan ventilasi di stadion. Udara kemudian didinginkan, disaring, dan didorong keluar lagi.
Ini akan menciptakan gelembung dingin di dalam stadion. Selain itu, sensor juga akan membantu mengatur suhu.
4. Ribuan kamera
Panitia Piala Dunia mengungkapkan, telah menyiapkan lebih dari 15 ribu kamera untuk melacak pergerakan orang yang ada di dalam stadion. Dikutip dari Aljazirah, banyaknya jumlah kamera yang dugunakan srmpat memicu pula kekhawatiran akan adanya pelanggaran privasi.
Demi menjaga keamanan para penonton, berbagai kamera yang digunakan ini juga telah dibekali kecerdasan buatan, sehingga mampu membaca pola kerumunan. Termasuk juga mendeteksi akan adanya bahaya potensi orang terlalu berdesakan, sehingga dapat mencegah terjadinya tragedi dalam pertandingan sepak nola di Kanjuruhan, Jawa Timur, Oktober lalu.