Gempa Susulan di Cianjur Capai 117 Kali

Magnitudo terbesar pada gempa susulan yaitu 4,2.

Republika/Putra M. Akbar
Warga dirawat di lapangan RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). BNPB mencatat hingga pukul 19.34 WIB, sebanyak 62 orang meninggal dunia dan 25 orang masih tertimbun reruntuhan akibat gempa berkekuatan 5,6 SR. Republika/Putra M. Akbar
Rep: M Fauzi Ridwan Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan gempa susulan yang terjadi di wilayah Kabupaten Cianjur terjadi 117 kali hingga Selasa (22/11/2022) pukul 06.00 WIB. Ratusan orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa magnitudo 5,6 di Cianjur, Senin (21/11/2022).

Baca Juga


"Gempa susulan sampai 22 November 2022 pukul 06.00 WIB terjadi 117 gempa, tidak ada gempa susulan sejak 05.30 WIB," ujar Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu melalui keterangan resmi yang diterima, Selasa.

Ia mengatakan magnitudo terbesar pada gempa susulan yaitu 4,2 dan terkecil magnitudo 1,5.

Sebelumnya, jumlah warga yang meninggal dunia akibat gempa Cianjur bertambah banyak menjadi 162 orang. Dari ratusan orang korban tersebut mayoritas anak-anak.

"Setelah koordinasi selama satu jam dalam penanganan bencana, pertama kejadian gempa pukul 13.20 WIB berlangsung tidak lama 30 detik di bawah satu menit," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau sering disapa Kang Emil kepada wartawan di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin malam.

Emil menuturkan, dampak luar biasa berada di Kecamatan Cugenang karena daya rusaknya luar biasa. "Tercatat 162 meninggal dunia dan 326 luka-luka mayoritas patah tulang berhubungan karena tertimpa bangunan roboh," ungkap dia.

Selain itu ada sebanyak 13.784 pengungsi yang akan disebar 14 titik pengungsian. Rumah rusak 60 persen hingga 100 persen mencapai 2.345 unit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler