Rover NASA Berburu Batuan Dasar Bukti Kehidupan di Mars
Ilmuwan mencari daerah yang disebut Yori Pass di Kawah Jezero.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penjelajah (rover) Perseverance Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mencapai area di dasar Kawah Jezero Mars. Di sana, rover akan berburu bebatuan yang tercipta saat air mengalir yang mengendapkan sedimen berbutir halus. Ilmuwan berharap batuan sedimen ini menyimpan bukti-bukti tanda-tanda kehidupan purba di planet tersebut.
Selama berbulan-bulan, para ilmuwan NASA sangat ingin mencari daerah yang dijuluki “Yori Pass” di dalam Kawah Jezero di Mars. Ini adalah sebuah delta sungai kuno berbentuk kipas yang terbentuk sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu di pertemuan sungai Mars dan danau.
Situs tersebut menarik perhatian setelah para ilmuwan melihat sebuah batu di sana yang menyerupai batu pasir yang sampelnya dikumpulkan oleh penjelajah Perseverance pada bulan Juli. Mengumpulkan sampel batuan adalah bagian keseluruhan dari tujuan Perseverance untuk mencari tanda-tanda bahwa kehidupan pernah ada di Mars.
“Kami sering memprioritaskan studi batuan sedimen berbutir halus seperti ini dalam pencarian kami untuk organik dan biosignatures potensial,” kata wakil ilmuwan proyek Perseverance di Jet Propulsion Laboratory NASA di California, Katie Stack Morgan, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Space, Selasa (22/11/2022).
Geologi yang ada menarik bagi tim. Ilmuwan menganggap batuan berbutir halus ini memiliki peluang terbaik untuk melestarikan bukti kehidupan. Sebab, batuan berbutir halus ini mengandung konsentrasi bahan tanah liat yang lebih tinggi yang dapat melindungi molekul organik besar dari radiasi matahari yang keras.
Rover Perseverance telah menjelajahi Kawah Jezero sejak mendarat di Mars pada Februari 2021. Sejak itu, Perseverance telah mengumpulkan 14 sampel inti batuan dan sampel atmosfer, yang disimpan di perut penjelajah.
Misi pengumpulan sampel rover dimulai pada September 2021, ketika rover berhasil mengebor inti batu setipis pensil pertamanya dari Kawah Jezero dan menempatkannya di tabung sampel titanium kedap udara.
Sampel-sampel ini membentuk elemen kunci dari misi pengembalian sampel bersama NASA/European Agency (ESA). Nantinya sampel-sampel ini akan dibawa ke Bumi untuk dilakukan analisis mendalam.