Dari Spanyol, Musik Islam dan Teorinya Beri Pengaruh Teori Musik di Eropa
IHRAM.CO.ID, Pada masa Dinasti Abbasiah, upaya untuk menerjemahkan teks-teks dalam bahasa asing mendorong masuknya unsur-unsur matematika dan filosofi, termasuk tentang teori musik. Salah satu yang memberikan pengaruh besar adalah hasil terjemahan dari Yunani yang menganggap bahwa teori musik merupakan cabang dari matematika.
Adalah al-Kindi yang kemudian menulis tentang teori musik yang di dalamnya termuat perhitungan matematika tentang interval dan pembagian nada. Dia menuliskan notasi musik dengan huruf lalu menjelaskan bagaimana cara memunculkan nada dengan ukuran yang akurat pada alat musik lute. Caranya adalah dengan mengatur fret (garis-garis yang terbuat dari besi pada gagang lute). Al-Kindi adalah orang pertama yang memperkenalkan istilah musik yang diambil dari bahasa Arab, musiqi.
Ibnu Sina yang terkenal sebagai ilmuwan di bidang kesehatan dan kedokteran juga mencoba pendekatan penyembuhan dengan musik. Dia mencoba menjelaskan efek penyembuhan yang dihasilkan oleh musik.
Musik di dunia Islam juga tidak lepas dari peran al-Farabi. Meski ahli matematika dan filsuf, pria Arab ini telah menulis teori musik dalam bukunya The Great Book of Music. Apa yang dia tulis dalam buku itu banyak menginspirasi para ahli matematika dan musisi berabad-abad setelahnya, termasuk perkembangan musik di Andalusia. Al-Farabi banyak menulis tentang interval, konsep pitch, dan cara menyesuaikan instrumen musik. Beberapa buah pikirannya masih menjadi pembicaraan hingga saat ini.
Buku Great Book of Music menjadi sangat berpengaruh di Spanyol setelah diterjemahkan oleh Ibnu Aqnin ke dalam bahasa Latin. Dalam bahasa Latin, judulnya menjadi De Scientiis dan De Ortu Scientiarum. Berkat hasil terjemahan inilah, musik Islam dan teori-teorinya banyak memengaruhi perkembangan teori musik di Eropa.
Alat musik Islam
Begitu beragamnya instrumen musik di Andalusia sebenarnya berasal dari pengaruh tradisi dan kebudayaan Asia, Mediterania, dan Afrika. Budaya bangsa-bangsa itu saling bersinergi karena arus perdagangan yang pesat ataupun proses migrasi. Semua itu mendorong terjadinya proses perkenalan berbagai macam instrumen musik dan cara memainkannya.
Banyak instrumen musik yang masuk ke dalam tradisi bermusik Spanyol atau negara-negara Eropa lainnya memiliki nama yang sama dalam bahasa Arab atau bahasa negara lain. Sekadar contoh, gitar yang dalam bahasa Arab disebut guitara atau kaithaar. Juga rebec (instrumen musik yang hanya memiliki dua senar) yang disebut dalam bahasa Arab sebagai rabab. Alat-alat musik tersebut, bersama dengan biola dan lute, jika ditelusuri akar sejarahnya, bisa dikatakan bahwa instrumen musik itu berasal dari Asia Tengah dan masuk ke Eropa melalui Spanyol.
Kemudian, piano yang banyak digunakan dalam musik Eropa sebenarnya terinspirasi dari alat musik zither. Alat musik ini mirip dengan kecapi Cina, bentuknya berupa kotak kayu yang berfungsi sebagai kotak suara dengan beberapa baris senar.
Alat musik ini juga menjadi awal kemunculan instrumen musik dulcimer dan harpsichord. Zither masih dimainkan hingga saat ini, bentuknya pun beragam. Zither yang ditemukan di Afrika dan Asia akan berbeda dari sisi bentuk, ukuran, dan jumlah senarnya.