Sidebar

Wapres Serukan Umat Islam Sholat Gaib untuk Korban Gempa Cianjur

Thursday, 24 Nov 2022 22:35 WIB
Tim penyelamat mencari korban di sebuah desa yang dilanda tanah longsor akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia, Kamis, 24 November 2022. Pada hari keempat pencarian yang semakin mendesak, tim penyelamat Indonesia mempersempit pekerjaan mereka Kamis ke tanah longsor di mana puluhan diyakini terperangkap setelah gempa bumi yang menewaskan ratusan orang, banyak dari mereka adalah anak-anak.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyerukan umat Islam melaksanakan sholat gaib untuk para korban meninggal gempa Cianjur. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengkonfirmasi jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur mencapai 271 jiwa.

"Pada seluruh masyarakat, saya minta untuk di masjid-masjid terutama di pesantren untuk melakukan shalat gaib ya terhadap mereka yang sudah yang meninggal," ujar Ma'ruf di sela kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Al-Jauhari, Garut, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022).

Ma'ruf juga mengajak umat Islam untuk mendoakan para korban meninggal.

"Mudah-mudahan mereka yang sudah meninggal itu dalam keadaan Syahid, amin, Insya Allah," ujarnya.

Warga meninggal dunia pasca gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat masih terus bertambah. Data per Rabu (23/11/2022) pukul 17.00 WIB dilaporkan 271 orang meninggal dunia. Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, sebanyak dari 271 jenazah itu sudah teridentifikasi berdasarkan nama dan alamatnya. "Jadi 271 ini sudah terkonfirmasi lewat Puskesmas dan RS di Kabupaten Cianjur," kata Kepala BNPB Suharyanto di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur yang diikuti secara daring, Rabu (23/11/2022).

Hingga kini, sambung Suharyanto, masih ada 40 orang yang masih dalam pencarian. Dari 6.000 tim SAR gabungan pada hari ini berhasil menemukan empat orang, tiga diantaranya meninggal dunia dan satu korban selamat.

"Yang hilang 40 orang, 39 di Cugenang, satu di Warung Kondang. Kami akan telusuri apakah yang sudah dimakamkan oleh keluarga ini ada tambahan atau tidak," ujarnya.
 

Baca Juga


Berita terkait

Berita Lainnya