Jalur Pos Jadi Panduan Jamaah Haji Menuju Makkah
IHRAM.CO.ID, Pembagian administrasi pos di wilayah kekuasaan Umayyah dan Abbasiyah mewarisi sistem yang sebelumnya sudah diberlakukan. Salah satunya, jalan raya penghubung antarkota peninggalan kekaisaran Persia.
Jalan utama yang paling terkenal ada lah jalan raya Khurasan yang membentang ke timur laut melalui Hamazan, Rayy, Naysabur, Thus, Marw, Bukhara, Samarkand, yang juga menghubungkan Baghdad dengan Kota Jaxartes dan perbatasan Cina. Dari kota-kota besar di sepanjang jalan raya ini terdapat cabang-cabang jalan menuju utara dan selatan.
Jalur perjalanan pos ketika itu menghubungkan ibu kota kerajaan dengan berbagai kota terkenal di dalam wilayah kerajaan dan sistem pengirimannya disesuaikan dengan jalur perjalanan ke kota-kota itu. Hingga saat ini, rute perjalanan pos yang berpusat di Teheran, dekat Kota Rayy lama, mengikuti jalur yang sama.
Jalan raya lainnya untuk jalur pos membentang dari Baghdad menuju Tigris melewati Wasit dan Bashrah menuju Ahwaz di Kuzistan, kemudian menuju Syiraz di Faris. Jalan itu juga bercabang ke timur dan barat serta menghubungkan kota yang satu dengan kota-kota lain, hingga berakhir di jalan utama Khurasan.
Kemudian, jalan raya yang menghubungkan Bagh dad dengan Mosul, Diyar Bakr, dan benteng-benteng di perbatasan dan di sebelah barat laut Baghdad ter dapat jalan utama yang menghubungkan dengan Damaskus dan kotakota di Suriah lainnya melalui Anbar dan Raqqah.
Selain sebagai jalur pos, jalan-jalan tersebut sering dilalui oleh jamaah haji yang berangkat dari Bagh dad menuju ke Makkah melalui Kufah dan Bashrah. Untuk melayani kepentingan jamaah haji dan musafir, terdapat banyak rumah perawatan dan penampungan air di sepanjang jalan utama. Berbagai penginapan sepanjang jalan Khurasan banyak didirikan pada masa pemerintahan Umar Ibn Abdul Aziz atau yang dikenal sebagai Khalifah Umar II.
Secara keseluruhan, terdapat ratusan rute pengiriman pos zaman Dinasti Umayyah dan Dinasti Ab basi yah. Di Persia, jasa pengiriman biasanya menggunakan kuda (khayl albarid) dan keledai. Sedangkan, di Suriah dan Semenanjung Arabia yang rutenya melintasi gurun pasir lebih ba nyak menggunakan unta. Hewan lain yang digunakan dalam pelayanan pos adalah burung merpati.
Layanan pos di Baghdad memiliki jadwal perjalanan pos di seluruh ke ra jaan yang menunjukkan berbagai stasiun dan jarak antarstasiun. Jadwal tersebut membantu para musafir, pedagang, dan jamaah haji, serta men jadi landasan bagi penelitian geo grafis pada masa kemudian. Para peneliti geografi memanfaatkan direktori pos seperti itu untuk menyu sun karya mereka.
Salah satunya adalah Ibn Khurdzabih (wafat 912 M), orang Persia yang menjabat sebagai shahib al-barid di Jiba, Yaman, pada masa khalifah Abbasiyah al-Mu’tamid. Dia menyusun buku al-Masalik wa al-Mamalik atau buku tentang jalan dan kerajaan berdasarkan arsip negara dan menjadi sumber penting bagi kajian sejarah masa kini.