Canda Wapres Soal Ketua Pembina Ekonomi Syariah
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan bercanda menyebut dirinya baru menyadari ia memiliki banyak jabatan sebagai ketua pembina di bidang ekonomi syariah.
"Ternyata saya adalah sebagai Ketua Pembinanya. Saya ini banyak jadi ketua pembina, ada di MES (Masyarakat Ekonomi Syariah), IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam), dan juga di Majelis Ulama Indonesia sendiri," kata Wapres Ma'ruf Amin dalam pembukaan Silaturahmi Bisnis (Silabis) ke-14 Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (23/11/2022).
Di ISMI tersebut, Wapres Ma'ruf juga menjadi Ketua Pembina sedangkan Ketua Umum Majelis Pengurus Pusat ISMI adalah Ilham Akbar Habibie.
"Saya baru teringat bahwa ini memang bagian dari program-program yang kita kembangkan di Majelis Ulama. Ada tiga yang kita kembangkan yaitu bagaimana himayatul ummah, menjaga umat, jadi program keumatan-nya itu. Kedua, taqwiyatul ummah, memberdayakan umat dan ketiga, tauhidul ummah yaitu menyatukan umat. Nah bagian pemberdayaan itulah yang kemudian salah satu upayanya pengembangan ekonomi umat," ucap Wapres.
Dengan tiga misi tersebut, ia pun mendukung pendirian ISMI dan mau untuk menjadi Dewan Pembina ISMI. "Karena itu ketika saudagar Muslim didirikan, maka saya memberikan dukungan yang kuat supaya ini menjadi wadah dari pada penguatan pengusaha Muslim Indonesia dan saya sangat bangga adanya langkah-langkah pemberdayaan masyarakat untuk hilirisasi produk-produk di daerah," tambah Wapres.
Dengan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia baik di sektor pertambangan, pertanian hingga pertanian, ISMI diharapkan dapat menjadi "hamzah washal" yaitu huruf dalam Al Quran yang berperan sebagai penghubung saat membaca Al Quran.
"Karena itu saya berharap ISMI ini menjadi 'hamzah washal', 'hamzah washal' itu apa? Huruf hamzah yang menjadi penyambung kata sehingga menjadi untaian kata yang indah. Jadi nanti 'hamzah washal' itu menjadi penyambung produk-produk masyarakat, dari perkebunan dan pertanian itu kemudian bisa diolah menjadi produk jadi dan bisa dijual baik dalam negeri maupun luar negeri," jelas Wapres.
Artinya, Wapres berharap agar ISMI dapat menjadi "hamzah washal" dari produk-produk rakyat.
"Jangan dibiarkan, kalau tidak ada 'hamzah washal' tidak produktif lagi, seperti dikatakan Pak Gubernur harganya murah tapi kalau diolah oleh 'hamzah washal' dia menjadi barang yang harganya bernilai," ucap Wapres.
"Hamzah washal" juga dapat dilakukan dengan melakukan inkubasi dan penyemaian pengusaha-pengusaha baru.
"Mereka yang ingin untuk berusaha di masing-masing daerah, ditumbuhkan pengusaha-pengusaha yang baru dan juga memberdayakan pengusaha yang sudah ada, supaya pengusaha ini naik kelas, jangan menjadi pengusaha stunting, jadi bukan orang saja stunting usaha juga bisa jadi stunting!" tegas Wapres.
Wapres berharap Silaturahmi ISMI dapat menjadi momentum untuk mengukuhkan kebersamaan dan kerja sama para saudagar Muslim serta untuk terus bersinergi menggerakkan aktivitas ekonomi syariah melalui pemberdayaan ekonomi umat.
"Kita memang diperintahkan oleh Allah untuk memakmurkan bumi. Sebab-sebab memakmurkan bumi adalah kegiatan keekonomian itu 'Asbabun immarah' yang bisa memakmurkan bumi itu adalah mengembangkan kegiatan ekonomi baik pertanian, perkebunan, pertambangan perdagangan, industri termasuk memakmurkan bumi. Jadi memakmurkan bumi itu perintah Allah SWT, bagi umat Islam menjalankan memakmurkan bumi itu bagian dari ibadah," tambah Wapres.
Namun kunci untuk memakmurkan bumi, menurut Wapres, adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. "Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi itu sesuatu kewajiban. Kemakmuran tidak akan bisa tanpa usaha-usaha ekonomi, ekonomi tidak akan bisa berkembang tanpa didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi, itu saya kira yang harus kita kembangkan," ujar Wapres.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Majelis Pengurus Pusat ISMI Ilham Akbar Habibie, Gubernur Kalbar Sutarmidji, Ketua Majelis Pengurus ISMI Kalbar Sukiryanto, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, dan jajaran Pengurus ISMI dari seluruh Indonesia.