Pelatih Uruguay Senang dengan Hasil Imbang Lawan Korsel
Pemain Uruguay puji kemampuan barisan tengah timnas Korsel
REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pelatih Uruguay Diego Alonso senang dengan hasil imbang tanpa gol melawan Korea Selatan dalam pertandingan pertama Grup H Piala Dunia Qatar 2022, Jumat (25/11) dini hari WIB. Menurut Alonso laga tersebut berlangsung ketat.
Korea Selatan memberikan perlawanan sengit kepada Uruguay sebelum Luis Suarez dan kawan-kawan menemukan ritme permainannya. Uruguay beberapa mendapatkan peluang emas menciptakan gol tetapi selalu gagal oleh rapatnya pertahanan Korsel.
"Ini sebagai pertandingan ketat antara dua negara yang kompetitif. 20 menit pertama adalah Korea Selatan, kami kesulitan, kami tidak bisa merebut bola dari mereka tapi kami bisa menyesuaikan diri," kata Alonso usai pertandingan dilansir dari reuters.
Di babak kedua, klaim Alonso, timnya tampil lebih baik dan banyak menyerang serta berusaha lebih kompetitif. Ia menegaskan menyukai terhadap apa yang dilakukan pemain di laga tersebut. Selanjutnya Uruguay akan menghadapi lawan terkuat di grup ini yakni Portugal sebelum melawan Ghana di laga terakhir.
Ketatnya persaingan di grup H membuat Alonso memprediksi penentuan siapa yang akan lolos ke fase berikutnya akan ditentukan di laga terakhir. Ia juga menilai pertandingan kedua jelas akan menjadi penentu. Ia menegaskan penentu apakah Uruguay dapat lolos ke fase berikutnya tergantung dari pemain sendiri.
Gelandang Uruguay Fede Valverde terpilih sebagai pemain terbaik di laga tersebut. Ia mengatakan tampil di Piala Dunia merupakan mimpi yang menjadi kenyataan. Piala Dunia kali ini merupakan debutnya di turnamen empat tahunan tersebut.
"Saya sangat menikmati pertandingan ini, saya sangat cemas, itu adalah pengalaman yang indah... sangat sedih tidak bisa menang. Rekan satu tim saya memberikan segalanya untuk waktu penuh. Jika kami terus bekerja seperti ini, kami akan melangkah jauh,” ujar Valverde.
Pemain Real Madrid tersebut memuji kemampuan Korsel dalam mengganggu pergerakan pemain Uruguay. Menurutnya rekan-rekannya selalu ingin menguasai lini tengah namun Korsel berhasil menekan sangat baik sehingga upaya menguasai lini tersebut sedikit terganggu.
“Kami tidak memiliki peluang passing dan itu benar-benar menghambat mobilitas kami," ia menambahkan.