Alasan Raja Malaysia Setuju Anwar Ibrahim Menjadi Perdana Menteri

Anwar Ibrahim resmi dilantik menjadi PM Malaysia pada Kamis sore.

Mohd Rasfan/Pool Photo via AP
Perdana Menteri Malaysia yang baru diangkat Anwar Ibrahim berdoa setelah mengambil sumpah dalam upacara pelantikan di Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 24 November 2022. Raja Malaysia pada Kamis menunjuk Anwar sebagai perdana menteri negara itu, mengakhiri hari ketidakpastian setelah pemilihan umum yang memecah belah menghasilkan parlemen yang menggantung.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fergi Nadira B, Kamran Dikrama, Dwina Agustin, AP 

Anwar Ibrahim pada Kamis (24/11/2022) mengakhiri 24 tahun penantiannya menjadi pemimpin Malaysia setelah resmi dilantik sebagai perdana menteri di Istana Nasional, Kuala Lumpur. Upacara pengambilan sumpah jabatan berlangsung Kamis sore dipimpin oleh Raja Malaysia Sultan Abdullah Ahmad Shah.

Anwar Ibrahim hadir mengenakan baju adat Melayu berwarna hitam dengan kain berwarna emas membalut bagian perut hingga lututnya. Acara pengambilan sumpah jabatan juga dihadiri pejabat tinggi Malaysia, antara lain Ketua Mahkamah Agung, Jaksa Agung, Ketua DPR, serta para pemimpin koalisi Pakatan Harapan dan Barisan Nasional.

Baca Juga


Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, Istana mengatakan, Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Al Sultan Abdullah menyetujui mengangkat Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia. Alasannya, Yang Dipertuan Agong telah menyempurnakan pandangan melalui pertemuan dengan raja-raja Melayu.

Selain itu, pengangkatan Anwar Ibrahim itu sesuai dengan kewenangan Yang Dipertuan Agong seperti diatur dalam Pasal 40 (2) (a) dan Pasal (43) (a) Konstitusi Federal. Pertemuan tersebut dilakukan menyusul hasil Pilihan Umum Raya (PRU) ke-15 pada 19 November 2022 belum dapat membentuk sebuah pemerintahan baru karena tidak adanya parpol atau gabungan parpol yang berhasil mendapatkan kursi mayoritas lebih dari 50 persen dari 222 kursi di parlemen.

Pakatan Harapan, koalisi yang diketuai Anwar Ibrahim, memperoleh kursi terbanyak di parlemen pada PRUke-15, yakni 76 kursi. Pakatan Harapan kemudian mendapat tambahan satu kursi dari Ikatan Demokratik Rakyat Malaysia yang dipimpin politikus muda Malaysia Syed Saddiq dan lima kursi dari Partai Tindakan Demokratik, namun masih belum dapat memenuhi syarat membangun pemerintahan baru.

Koalisi Perikatan Harapan, yang dipimpin PM kedelapan Malaysia Muhyiddin Yassin, berada di posisi kedua dengan mendapatkan 51 kursi; sedangkan koalisi Barisan Nasional, koalisi yang telah memungkinkan PMIsmail Sabri Yaakob membentuk pemerintahan di periode 2021-2022, hanya meraih 30 kursi.

"Setelah melalui pandangan penguasa Melayu, Yang Mulia telah menyetujui untuk mengangkat Datuk Seri Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10," kata Pengawas Keuangan Kerajaan Fadli Shamsuddin seperti dikutip laman Strait Times, Kamis.

Anwar muncul sebagai pemenang setelah blok-blok kecil lainnya setuju untuk mendukungnya untuk pemerintahan persatuan. Kenaikannya ke puncak akan meredakan kecemasan di negara multiras atas Islamisasi yang lebih besar di bawah Muhyiddin dan memicu harapan bahwa reformasi untuk pemerintahan yang lebih baik akan dilanjutkan.

Setelah United Malays National Organisation (UMNO) mengkonfirmasi pada Kamis pagi bahwa, pihaknya akan bergabung dengan pemerintah persatuan, berangkat dari sikap koalisi Barisan Nasional (BN) sebelumnya untuk tetap menjadi oposisi, partai-partai lain di seluruh negeri mengikutinya. Bahkan, BN mengatakan pada Kamis akan mempertimbangkan diskusi pemerintah persatuan dengan pihak-pihak yang berpikiran sama.

Naiknya Anwar ke jabatan puncak pemerintahan di Negeri Jiran terjadi setelah ia dipecat sebagai wakil perdana menteri pada 1998 di tengah tuduhan kontroversial sodomi dan penyalahgunaan kekuasaan. Kemenangannya menandai kemenangan luar biasa setelah perjalanan yang mencakup dirinya dipenjara.

Koalisi reformis Anwar memenangkan pemilihan 2018 yang menyebabkan perubahan rezim pertama sejak kemerdekaan Malaysia dari Inggris pada 1957. Namun pemerintah runtuh setelah Muhyiddin membelot dan bergandengan tangan dengan UMNO untuk membentuk pemerintahan baru.

Belakangan, pemerintahan Muhyiddin dilanda persaingan internal dan dia mengundurkan diri setelah 17 bulan memimpin Malaysia. Pemimpin UMNO Ismail Sabri Yaakob kemudian dipilih oleh raja sebagai perdana menteri.

Banyak orang Melayu pedesaan khawatir mereka akan kehilangan hak istimewa mereka dengan pluralisme yang lebih besar di bawah Anwar. Muak dengan korupsi dan pertikaian di UMNO, banyak yang memilih blok Muhyiddin dalam pemungutan suara Sabtu.

“Amanah ini akan dipikul dengan kerendahan hati dan tanggung jawab. Saya akan menjalankan tugas serius ini dengan tim saya dipandu oleh kemauan serta keinginan rakyat,” tulis Anwar lewat akun Twitter pribadinya setelah resmi dilantik sebagai perdana menteri.

 

 

 

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi pemimpin negara pertama yang mengucapkan selamat kepada Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia. Anwar mengunggah video percakapannya dengan Jokowi di akun Twitter resminya.

 

“Pemerintah, atas nama seluruh rakyat Indonesia, saya ingin mengucapkan selamat atas terpilihnya Yang Mulia sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia,” kata Jokowi saat menelepon Anwar.

Ucapan Jokowi itu terdengar karena Anwar mengaktifkan pengeras suara pada gawainya. Merespons ucapan Jokowi, Anwar mengucapkan terima kasih.

“Terima kasih. Saya anggap ini suatu penghormatan di antara yang paling awal menghubungi. Ini menunjukkan saya kekal sahabat sejati Indonesia,” kata Anwar kepada Jokowi.

Selanjutnya Jokowi menyampaikan bahwa Anwar merupakan tokoh yang dikenal luas di Indonesia. “Terima kasih. Dan saya mengharapkan hubungan perdagangan, bisnis, investasi, budaya, persahabatan, insya Allah dapat kita tingkatkan,” ujar Anwar.

Ketua dan Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menyambut penetapan Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri Malaysia yang baru. Hubungan Republik Indonesia (RI) dan Malaysia dinilai akan semakin akrab karena Anwar Ibrahim memiliki banyak kawan dekat di Indonesia.

"Anwar Ibrahim itu sahabat Indonesia sejak lama, di masa senang dan susah, dia selalu banyak teman di Indonesia dan selalu datang ke Indonesia, dan menjalin silaturahmi secara rutin dengan pemimpin Indonesia baik di pemerintahan maupun luar pemerintahan," ujar  mantan Wakil Menteri Luar Negeri pada Kamis.

Dino melihat dengan terpilih Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri akan disambut baik oleh semua sahabatnya di Indonesia. Keakraban ini pun akan memiliki dampak positif bagi hubungan kedua negara.

Hubungan Indonesia dan Malaysia, menurut Dino, saat ini berada dalam kondisi yang stabil dan berjalan dengan baik. Terlebih lagi Malaysia adalah negara tetangga yang memang memiliki mekanisme pertemuan rutin bagi lapisan pemerintahan dari tingkat pemimpin hingga menteri.

"Saya melihat tidak ada isu yang mengganggu, kalau ada terkait pekerja migran Indonesia, tapi sudah ada mekanismenya dan sistem yang menanganinya," ujar Dino.

Dino lebih melihat tantangan antara kedua negara adalah memposisikan diri di kawasan. Kedua negara harus bisa memperkuat Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang saat ini diketuai oleh Indonesia.

 

Selain itu, Jakarta dan Kuala Lumpur pun bisa bekerja sama menangani krisis politik di Myanmar dan menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya. "Malaysia dan Indonesia terkena dampaknya karena cukup banyak pengungsi Rohingya yang datang ke kedua negara," ujar Dino. 

 

Langkah Anwar Ibrahim menyingkirkan Muhyiddin dari kursi PM Malaysia. - (Reuters/the star)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler