Pertamina Patra Niaga Salurkan LPG Bright Gas, BBM dan Avtur untuk Gempa Cianjur
Bantuan disalurkan sejak hari pertama tanggap darurat.
MATAPANTURA -- Pasca gempa Cianjur pada 21 November 2022 lalu, Pertamina Group bersinergi untuk membantu pemulihan Kabupaten Cianjur. Pertamina Peduli melalui PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat mengirimkan bantuan logistik dan Bright Gas yang disalurkan sejak hari pertama tanggap darurat, bahan bakar minyak (BBM) hingga Avtur.
Sinergi tidak hanya dilakukan di Pertamina Group, namun juga dengan Polda Jawa Barat. Pertamina memberikan dukungan BBM dan Avtur untuk kendaraan dinas Polda Jawa Barat yang beroperasi di lokasi bencana gempa.
‘’Hingga Minggu (27/11), Pertamina Peduli melalui PT Pertamina Patra Niaga menyalurkan 156 tabung Bright Gas 12 Kg dan 20 tabung Bright Gas 5,5 Kg, yang disebar hampir ke seluruh dapur umum yang berdiri. Para pengungsi, terutama ibu-ibu bergotong royong mengolah makanan terutama siap saji karena waktu penyiapannya yang lebih singkat,’’ kata Executive General Manager Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Waljiyanto, dalam siaran persnya, Senin (28/11/2022).
Waljiyanto juga menghimbau para relawan gempa Cianjur untuk tetap waspada dengan gempa susulan yang mungkin terjadi.
Adapun bantuan donasi logistik Pertamina Group di posko Pertamina Peduli SPBU 3443204 Panembong, Jalan Ir H Juanda, Cianjur. Bantuan langsung disalurkan setiap harinya, baik melalui Posko BUMN dan BPBD, serta dikirim secara langsung ke lokasi pengungsian di sekitar Cianjur.
‘’Disamping itu, Pertamina juga memberikan bantuan 20 Kilo Liter BBM dalam dua tahap dan 14 Drum atau 2.800 Liter Avtur untuk operasional kendaraan dinas Polda Jawa Barat yang bertugas menangani bencana gempa Cianjur,’’ tambah Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan.
Mengenai stok maupun distribusi BBM dan LPG untuk wilayah Cianjur dan sekitarnya dalam keadaan mencukupi dan aman. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir kebutuhan BBM dan LPG tidak terpenuhi. (Lilis Sri Handayani)