Son Heung-min Marah Besar kepada Wasit Liga Primer yang Pimpin Laga Korsel Vs Ghanna

Son dan rekan-rekannya harus menderita kekalahan menyakitkan.

AP/Lee Jin-man
Son Heung-min dari Korea Selatan memegang maskernya selama pertandingan sepak bola grup H Piala Dunia antara Korea Selatan dan Ghana, di Education City Stadium di Al Rayyan, Qatar, Senin, 28 November 2022.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Bintang Tottenham Hotspur, Son Heung-min tampak sangat marah kepada wasit Liga Primer Inggris Anthony Taylor yang memimpin pertandingan antara Korea Selatan melawan Ghana, Senin (28/11/2022) malam WIB. Tim asal Afrika mengklaim kemenangan 3-2 dan mengambil langkah besar menuju kualifikasi dari Grup H. 

Baca Juga


Ghana memimpin dengan skor 2-0 menjelang turun minum melalui gol dari Mohammed Salisu dan Mohammed Kudus. Tapi di babak kedua, Korea Selatan mendapatkan kembali harapan mereka setelah Cho Gue-sung mencetak dua gol via sundulan secara beruntun. Tapi Kudus mencetak gol kedunya untuk mengembalikan keunggulan Ghana.

Korea berusaha keras untuk menyamakan kedudukan tetapi gagal, dengan pemain bintang Tottenham, Son meredup sepanjang pertandingan. Mereka benar-benar marah pada Taylor saat pertandingan selesai, dengan wasit itu tidak mengizinkan Korea untuk mengambil tendangan sudut terakhir. Dia meniup peluit akhir dengan waktu 100,53 menit setelah 10 menit waktu tambahan.

Manajer Korea Selatan Paulo Bento menyerbu ke lapangan untuk bergabung dengan para pemainnya dalam memprotes Taylor. Bos Portugal itu terlihat berteriak di wajah Taylor dan akhirnya mendapatkan kartu merah, yang berarti dia tidak akan berada di pinggir lapangan untuk pertandingan grup terakhir Korea Selatan melawan Portugal, pada Jumat (2/12/2022).

Pasukan Bento harus memenangkan pertandingan melawan Portugal untuk mendapatkan peluang mencapai babak sistem gugur. Mereka saat ini duduk di dasar klasemwn Grup H, dengan satu poin dari dua pertandingan, menyusul hasil imbang 0-0 melawan Uruguay di pertandingan pembuka.

Mereka menunjukkan banyak kualitas melawan Ghana tetapi akhirnya harus tertunduk oleh penyelesaian akhir lawan yang lebih klinis. Ghana mencetak gol dari ketiga tembakan tepat sasaran mereka, sedangkan Korea hanya mencetak dua gol dari tujuh tembakan tepat sasaran mereka.

Sayap Ajax Amsterdam, Kudus, memenangkan penghargaan pemain terbaik untuk dua golnya dan dia senang dengan hasilnya, yang membuat Ghana berada di urutan kedua di Grup H menjelang pertandingan terakhir mereka melawan Uruguay akhir pekan ini.

"Ini perasaan yang bagus," kata Kudus kepada BBC Sport International dikutip dari Mirror, Senin (28/11/2022). "Kami menginginkan tiga poin dan kami mendapatkannya. Semua orang benar-benar di puncak permainan mereka hari ini," kata dia menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler