Peluncuran Twitter Blue Ditunda Lagi, Ini Sebabnya

Peluncuran Twitter Blue ditangguhkan tanpa batas waktu.

twitter
Twitter Blue
Rep: Meiliza Laveda Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peluncuran Twitter Blue dilaporkan kembali ditunda. Ini berarti siapa pun yang ingin membeli centang biru Twitter harus menunggu sedikit lebih lama.

Baca Juga


Layanan berlangganan Twitter tidak akan kembali pada Selasa seperti yang diumumkan oleh CEO Elon Musk dua pekan lalu. Twitter Blue malah ditahan tanpa batas waktu sementara platform media sosial mencari cara untuk menghindari biaya 30 persen yang dibebankan Apple kepada pengembang untuk pembelian dalam aplikasi.

Biaya Apple tampaknya merupakan kejutan yang tidak menyenangkan bagi Musk. Terlepas dari keluhan Musk, biaya 30 persen Apple sebenarnya telah diketahui publik selama lebih dari 14 tahun.

Kala itu, CEO Apple Steve Jobs mengumumkannya di atas panggung dalam acara iPhone tahun 2008. Apple juga mengambil potongan biaya 15 persen dari pengembang kecil.

Namun, sekarang, Musk mengetahui biaya Apple. Ini membuat Twitter berusaha menghindarinya dengan menolak menjual langganan Twitter Blue sebagai pembelian dalam aplikasi di iOS. Siapa pun yang menggunakan iPhone dan ingin mendaftar ke Twitter Blue mungkin akan diarahkan untuk melakukannya melalui cara lain, seperti situs web Twitter.

Dilansir Mashable, Rabu (30/11/2022), jika Twitter Blue akhirnya kembali, akan mendapatkan kenaikan harga satu sen dari 7,99 dolar AS hingga 8 dolar AS.

Pengguna juga akan diminta untuk memverifikasi nomor telepon mereka untuk mendaftar, yang kemungkinan merupakan upaya untuk mengekang peniruan identitas yang merajalela di Twitter sejak Musk mengambil alih kepemimpinan.

Banyak perubahan yang dilakukan Musk dengan cepat dan tidak dipertimbangkan dengan baik pada Twitter telah secara drastis mengikis kepercayaan publik terhadap perusahaan hanya dalam waktu sebulan. Akibatnya, banyak pengiklan berbondong-bondong meninggalkan platform tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler