Kabar Relawan Medis Mundur Tangani Korban Gempa Cianjur adalah Hoaks
Polisi akan menyelidiki pengunggah konten relawan mundur tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebuah unggahan pada akun media sosial di Instagram mengungkapkan relawan medis dan rescuer dari RAID memilih untuk mundur menangani korban gempa Cianjur. Pertimbangannya, terdapat sekelompok masyarakat yang membebani misi kemanusiaan di lapangan.
"Di antaranya, banyaknya pungli di beberapa titik jalan yang dilalui unit armada angkut kami. Adanya tindakan intoleran terhadap beberapa rekan dengan dalih agama," seperti dikutip dalam unggahan tersebut.
Lebih jauh, unggahan tersebut menjelaskan bahwa relawan datang ke Cianjur tanpa simbol dan atribut. "Kami datang tanpa simbol dan atribut, jika hanya perbedaan warna kulit, dan keyakinan menjadi pembatas maka tidak ada jalan bagi kami untuk pulang dan rehat," mengutip pernyataan unggahan medsos tersebut.
"Terima kasih support kawan-kawan sektor barat dan partisan salam,” mengutip unggahan tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo menegaskan bahwa tidak benar terdapat relawan yang memilih mundur dari Cianjur akibat mengalami tindakan yang tidak diinginkan. Pihaknya mengatakan hal tersebut hoaks.
"Tidak benar, ini info hoaks," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (30/11/2022).
Ia menuturkan pihaknya akan menyelidiki konten tersebut termasuk akun yang mengunggah pernyataan tersebut. "Akan kita lidik konten dan akunnya," katanya.