Kawanan Monyet Turun ke Pemukiman Warga Bukan Pertanda Bencana

Tak adanya aktivitas seismik di kawasan Sesar Lembang yang jadi habitat primata itu.

ANTARA/Patrik Cahyo Lumintu
Sejumlah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) mencari makan ke permukiman warga. (Ilustrasi)
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Beberapa hari lalu, warga Kota Bandung dikagetkan dengan kemunculan kawanan monyet yang muncul di area pemukiman warga, tepatnya di kawasan Antapani, Cipadu, dan Kiaracondong. Staf Observasi Geologi Gempa Bumi di Stasiun BMKG Bandung, Ajeng Marina Utami memastikan, turunnya kawanan monyet dari habitatnya bukan disebabkan karena adanya potensi bencana. 


Dia juga memastikan tidak adanya aktivitas seismik di kawasan Sesar Lembang yang diprediksikan menjadi habitat kawanan primata tersebut. Meski belum terlihat adanya pergerakan maupun aktivitas seismik, namun dia menegaskan bahwa BMKG akan terus melakukan pengawasan dan pemantauan selama 24 jam. 

“Terakhir pergerakan tahun ini hanya sekedar gempa-gempa kecil, dan akan terus kita pantau. Untuk tahun ini belum ada pergerakan signifikan,” kata Ajeng saat ditemui di Balai Kota Bandung, Rabu (30/11/2022). 

Dia mengakui, hingga saat ini belum ada alarm atau pendeteksi khusus yang ditempatkan di Sesar Lembang. Sejauh ini, pendeteksi hanya ditempatkan di wilayah pesisir untuk mendeteksi terjadinya gempa yang berpotensi mendatangkan tsunami. 

Kota Bandung sendiri, bersama Kabupaten Bandung, kata dia, termasuk sebagai wilayah yang memiliki potensi bencana skala sedang, dengan potensi gempa bumi sebesar 6 hingga 7 magnitudo. Potensi magnitudi maksimum untuk Kota dan Kabupaten Bandung ini termasuk yang tertinggi di Jawa Barat, kata dia.

“Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) nya 6-7, dampak kerusakan sedang,” ujarnya. 

Meski begitu, dia menghimbau masyarakat agar tidak panik, terutama jika merasakan goncangan atau lainnya. Warga diminta untuk segera melapor melalui sosial media BMKG Bandung untuk mempercepat pendistribusian informasi peringatan dini. 

Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung M Yusuf Hidayat juga mengkonfirmasi bahwa turunnya kawanan monyet ke area pemukiman warga belum dapat diklaim sebagai tanda akan terjadinya bencana. Dia juga mengingatkan, perlunya kewaspadaan dan kesiapsiagaan akan terjadinya kejadian atau bencana yang tidak diharapkan.

“Kami terus lalukan sosialisasi, karena semua tempat berpotensi bencana. Maka kami harus mendorong warga untuk bersiap,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler